Jalur trem Karawang–Cikampek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api|box_width=|name=Jalur trem Karawang–Cikampek|image=Een brede weg door de rijstvelden. Aan een zijde een tram- of spoorweg. In de ve, Bestanddeelnr 474-4-1.jpg|image_width=|caption=Tampak kepulan asap dari sebuah kereta api yang melintas di jalur trem Cikampek|type=Lintas cabang|system=Jalur trem|status=Tidak beroperasi|start=[[Stasiun Karawang|Karawang]]|end=[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]|stations=|open=1912 dan 1920|close=1981-1984|owner=[[PT Kereta Api Indonesia]] (pemilik aset jalur dan stasiun)|operator=[[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]]|gauge=600 mm|minradius=|el=|speed=20 s.d. 30 km/jam|map=}}'''{{PAGENAME}}''' adalah jalur trem yang pernah melayani Wilayah Karawang Raya, memiliki jalur cabang menuju Rengasdengklok dari Karawang serta Cilamaya dari Cikampek. Saat ini jalur trem ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Aset I Jakarta]].
Jalur ini dinonaktifkan penuh pada tahun 1981-1984 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum{{butuh verifikasi}}.
== Sejarah ==
Baris 9:
Jalur ini dibagi dua bagian, yaitu Cikampek–Wadas, diresmikan pada tanggal 15 Juli 1912 dan Lamaran–Wadas, diresmikan pada tanggal 9 Februari 1920. Dari Karawang jalur dibangun menuju Rengasdengklok dan diresmikan pada tanggal 15 Juni 1919.<ref name="verslag"/>
Jalur ini ditutup pada tahun 1981 untuk Karawang–Wadas{{butuh verifikasi}} dan 1984 untuk Cikampek–Wadas{{butuh verifikasi}}. Kini jalur-jalurnya sudah menghilang entah ke mana, tubuh baan banyak yang diubah menjadi jalan kampung dan jejak-jejaknya sukar untuk dicari selain dari sejumlah penanda aset milik PT KAI.
{{PAGENAME}} menghubungkan [[Stasiun Karawang Trem]] dengan [[Stasiun Cikampek Trem]]. Dahulu kereta api yang melintas di jalur ini adalah trem yakni [[Lokomotif TC10|TC10]] dan [[Lokomotif TD10|TD10]]. Dipo trem terdapat di [[Stasiun Karawang]]. Tidak seperti jalur kereta api, stasiun-stasiun trem di jalur ini semuanya semipermanen, hanya berupa tiang kayu jati yang diberi atap. Selain itu, kecepatan trem di jalur ini hanya 20 sampai 30 km/jam.<ref name=":0" />
|