Suku Minahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 202.67.36.15) dan mengembalikan revisi 17275320 oleh 2001:E68:540E:DB87:10C5:6DB9:C0AA:1C48: Tanpa sumber.
Tag: Pengembalian manual
Baris 173:
Pahlawan nasional asal Minahasa lainnya yang juga ikutserta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah [[B.W. Lapian|Bernard Wilhelm (B. W.) Lapian]] yang terlibat dalam ''Peristiwa Merah Putih'' di Manado pada tahun 1946, tokoh geologi [[Arie Frederik Lasut]] yang dibunuh oleh tentara Belanda pada tahun 1949, [[Robert Wolter Mongisidi]] yang berjuang di Sulawesi Selatan dan juga dibunuh oleh Belanda, dan [[L.N. Palar|Lambertus Nicodemus (Babe) Palar]] yang memperjuangkan kedaulatan Indonesia di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. [[Pierre Tendean]] adalah [[Pahlawan Revolusi Indonesia]] yang terbunuh dalam peristiwa [[Gerakan 30 September]].
 
Ada sekelompok jurnalis asal Minahasa yang kurang dikenal, tetapi mempunyai andil besar dalam perjuangan kemerdekaan, khususnya tanggung jawab penting dalam merekam masa perjuangan tersebut. Kakak beradik [[Alex Mendur]] dan [[Frans Mendur]], dan kakak beradik Justus Umbas dan Frans "Nyong" Umbas, dan juga Alex Mamusung, Oscar Ganda, dan Malvin Jacob adalah pemuda-pemuda Minahasa yang tergabung dalam Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS). Merekalah yang mendirikan [[Indonesia Press Photo Service|Indonesia Press Photo Service (IPPHOS)]] pada tahun 1946 yang merekam saat-saat berharga terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yang paling berharga dari semuanya adalah foto-foto upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di [[Jalan Pegangsaan Timur No. 56]] yang diambil oleh Frans Mendur.
 
Terdapat juga orang Minahasa yang turut serta dalam perjuangan militer untuk kemerdekaan. Di antaranya [[Alex Evert Kawilarang]] yang menjadi Panglima ''Tentara Territorium'' di Sumatra Utara (sekarang [[Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Kodam I/Bukit Barisan]]), Jawa Barat (sekarang [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Kodam III/Siliwangi]]), dan Sulawesi Selatan (sekarang [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|Kodam XIV/Hasanuddin]]). Selain Kawilarang, orang-orang Minahasa yang berada di Jawa dan ikutserta dalam pergolakan kemerdekaan di antaranya [[Adolf Gustaaf Lembong]] yang sempat berperang gerilya melawan [[Jepang]] di Filipina, [[Daan Mogot|Elias Daniel (Daan) Mogot]] yang adalah salah satu pendiri [[Akademi Militer Tangerang]] yang gugur dalam [[Pertempuran Lengkong]], [[Ventje Sumual|Herman Nicolas Ventje Sumual]] yang menjadi salah satu pemimpin sektor penyerangan dalam [[Serangan Umum 1 Maret 1949]], dan [[Joop Warouw|Jacob Frederick (Joop) Warouw]] yang terlibat [[Pertempuran Surabaya]].