Perjamuan agape: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
Tidak lama selepas tahun 100, [[Ignatius dari Antiokhia|Ignasius dari Antiokhia]] menyebut-nyebut perjamuan agape dalam karya tulisnya.<ref>{{Citation |author=Ignatius of Antioch |url= http://www.earlychristianwritings.com/text/ignatius-smyrnaeans-hoole.html |title=Smyrnaeans |at=8:2 |editor-first=Peter |editor-last=Kirby |via=EarlyChristianWritings.com}}</ref> Keterangan [[Plinius Muda]] dalam Surat 97 yang dialamatkan kepada [[Trajanus|Kaisar Traianus]]<ref>{{Cite web|url=http://www.gutenberg.org/files/2811/2811-h/2811-h.htm#2H_4_0209|title=Letters of Pliny, by Gaius Plinius Caecilius Secundus|website=www.gutenberg.org}}</ref> agaknya mengindikasikan bahwa sekitar tahun 112, acara bersantap tersebut lazim diselenggarakan secara terpisah dari perjamuan Ekaristi (tanpa menyebutkan nama acaranya). Plinius Muda melaporkan bahwa umat Kristen membubarkan diri seusai menaikkan doa kepada Kristus selaku Allah pada pagi hari tertentu, dan nantinya berkumpul sekali lagi untuk santap bersama.<ref>"Mereka berkumpul pada hari tertentu sebelum fajar, dan menaikkan semacam doa kepada Kristus, sebagaimana orang berdoa kepada dewa, dan dengan khusyuk berprasetia, bukan untuk mencapai maksud-maksud jahat, melainkan untuk tidak menipu, mencuri, bermukah, bercabang lidah, dan mendustakan janji bila diminta menepatinya. Sesudah itu lazimnya mereka membubarkan diri, dan nantinya berkumpul kembali untuk bersama-sama menyantap hidangan yang tidak berbahaya".</ref> Perubahan waktu penyelenggaraan perjamuan agape dipicu oleh keegoisan dan kelobaan orang-orang Korintus.<ref>{{Citation |last=Davies |first=J. G. |title=The Early Christian Church |page=61 |publisher=Holt Rinehart Winston |date=1965}}</ref> [[Tertulianus]] agaknya juga menulis tentang acara santap-bersama ini,<ref>{{Citation |url= http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.iv.iii.xxxix.html |author=[[Tertullian]] |title=Apology |at=39 |publisher=Christian Classics Ethereal Library |website=CCEL.org |editor-last=Schaff |editor-first=Philip}}</ref><ref>{{Citation |author=Tertulian |url= http://www.tertullian.org/anf/anf03/anf03-10.htm#P1019_415012 |title=De Corona ['The Chaplet'] |at=III |website=Tertullian.org |editor-first=Roger |editor-last=Pearce |publisher=Tertullian Project}}</ref> meskipun tidak begitu jelas.<ref name="ODCC"/>
 
[[Klemens dari Aleksandria]] (''[[circa|ca.]]'' 150–211/216) membedakan acara makan-makan mewah yang disebut agape dari perjamuan ''[[agape]]'' (cinta-kasih) di mana "santapannya yang berasal dari Kristus mengisyaratkan bahwa kita wajib turut serta di dalamnya".<ref>{{Citation |contribution-url= http://www.newadvent.org/fathers/02092.htm |title=Fathers |contribution=Paedagogus |at=II, 1 |publisher=New Advent}}</ref> Dakwaan-dakwaan perbuatan tidak senonoh kadang-kadang dilontarkan terhadap bentuk yang lebih permisif dari perjamuan agape.<ref>{{Citation |quote={{lang|la|Sed maioris est agape, quia per hanc adulescentes tui cum sororibus dormiunt. Appendices scilicet gulae lascivia et luxuriae}} |author=Tertullian |title=De Iejunio |at=XVII, 3 |url= http://www.tertullian.org/latin/de_ieiunio.htm}}</ref> Merujuk kepada keterangan Klemens dari Aleksandria di dalam ''Stromata'' (Jilid III, Bab 2),<ref>{{Cite web|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf02.vi.iv.iii.html|title=ANF02. Bapa-bapa Gereja Abad Ke-2: Hermas, Tatianus, Athenagoras, Teofilus, dan Klemens dari Aleksandria (Keseluruhan) - ''Christian Classics Ethereal Library''|website=www.ccel.org}}</ref> Philip Schaff mengemukakan bahwa "lekas hilangnya ''agapæ'' mungkin sekali adalah dampak dari penyalahgunaan yang keji atas kata tersebut oleh kaum pengikut Karpokrates yang bebasleluasa mengumbar syahwat. ''Agapæ'' yang sejati adalah amalan warisan para rasul ({{Alkitab|2 Petrus 2:13}}, {{Alkitab|Yudas 1:12}}), tetapi kerap disalahgunakan oleh orang-orang munafik, bahkan pada masa hidup para rasul ({{Alkitab|1 Korintus 11:21}}).<!-- In the Gallican Church, a survival or relic of these feasts of charity is seen in the ''pain béni''; and, in the [[Eastern Orthodox Church]] in the {{lang |grc|ἀντίδωρον}} (''[[antidoron]]'') or ''eulogiæ'', also known as ''[[prosphora]]'' distributed to non-communicants at the close of the [[Divine Liturgy]] (Eucharist), from the loaf out of which the [[Lamb (liturgy)|anak domba]] (hosti) and other portions have been cut during the [[Liturgy of Preparation]]."<ref>{{Citation |editor-last= Schaff |editor-first=Philip |url= http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf02.vi.iv.iii.i.html |title=Elucidations |publisher=Christian Classics Ethereal Library |website=CCEL.org}}</ref>
 
[[Augustine of Hippo]] also objected to the continuance in his native North Africa of the custom of such meals, in which some indulged to the point of drunkenness, and he distinguished them from proper celebration of the Eucharist: "Let us take the body of Christ in communion with those with whom we are forbidden to eat even the bread which sustains our bodies."<ref>{{Citation |contribution-url= http://www.newadvent.org/fathers/1102022.htm |contribution=Letter |publisher=New Advent |at=22, 1: 3 |title=Letter 22 (AD 392)}}</ref> He reports that even before the time of his stay in Milan, the custom had already been forbidden there.