Atas undangan pelajar-pelajar indonesia yang sedang belajar di Qadian,<ref>http://www.alislam.org/indonesia/75thJAI.html</ref> tepatnya pada tanggal [[2 Oktober|2]] [[Oktober]] [[1925]], ia tiba pertama kali di [[Tapaktuan]], [[Aceh]]. Di latar belakangi kepercayaan akan datanganyadatangnya [[Imam Mahdi]], dan surat yang sering dikirimkan para pelajar Indonesia di Qadian agar apabila utusan pertama dari Imam Mahdi datang supaya diterima baik-baik, tibanya Maulana Rahmat Ali rahmatullah. di pantai Tapaktuan disambut oleh ratusan penduduk yang menunggu kedatangan utusan Imam Mahdi. Diantara mereka ada yang menerima dan masuk menjadi pengikut Ahmadiyah. Selaku juru bahasa dalam bahasa Arab pada waktu itu adalah seorang pemuda bernama [[Maulana Abdul Wahid|Abdul Wahid]], yang kemudian hari pemuda tersebut belajar ke Qadian dan mewakafkan hidupnya menjadi Muballigh Ahmadiyah.<ref>Bunga Rampai Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (1925-2000), h.21</ref>