Masjid Sekayu Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasan0807 (bicara | kontrib)
k awal berdirinya masjid
Hasan0807 (bicara | kontrib)
Baris 37:
Tidak sebatas mendirikan Masjid "Pekayuan" saja perubahan jaman semakin mendesak, berita - berita santer masuk ketelinga para wali, Khususnya Sunan Kudus selaku panglima pertahanan, Sunan Gunung Jati ahli kelautan dan Sunan Muria selaku penasehat kasultanan Demak, maka semarang dijadikan "PUSAT PERTAHANAN". Para santri dari berbagai pondok pesantrennya para Wali Sembilan yang tersebar didaerah - daerah diseluruh Nuswantoro ditempatkan dilorong - lorong yang berbeda menurut tugas mereka masing - masing disekitar Masjid, Maka lorong - lorong Masjid memiliki nama - nama yang berbeda hingga sekarang, dan sangat lekat dihati para penduduk /  warga asli. Pemugaran Masjid ini telah terjadi 6 kali pemugaran renovasi yang pertama - ketiga tidak didokumentasikan, Pembugaran ke-4 pada tahun 1814 M (dinding, papan, tiang dari kayu biasa, genteng untuk atap dari tanah liat (tanah merah). Masjid masih terbungkus oleh banyak pepohonan rimbun dan teduh), Pembugaran ke-5 pada 16 November 1987 M ("Masjid Pekayuan" Berubah nama Masjid "Sekayu" Pernah menjadi Masjid Besar Kota Semarang, setelah kantor Bupati dari Gabahan pindah ke Bubakan. Bangunan asli masih tetap papan dan bagian depan dinding batu merah dan sederhana. disekeliling masjid sudah banyak penghuni), Pembugaran ke-6 direnovasi total terlihat modern pada 17 Juni 2006 - 21 Juli 2009.
 
Sejarah berdirinya Masjid didokumentasikan oleh Takmir Masjid Sekayu sekarang dipimpin oleh Bapak Achmad Arief beserta diusulkan untuk dipubilikasikan oleh RISMATAYU (Remaja Islam Masjid Taqwa Sekayu) -diusulkan untuk dipubilikasikan oleh Mohammad Hasan Asarie
 
== Arsitektur ==