[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
RajarFtfrf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 347:
Yesus mengajarkan bahwa seorang sosok apokaliptik, yaitu "Putra Manusia" ("Anak Manusia"), akan segera datang dalam awan-awan kemuliaan untuk mengumpulkan orang-orang yang terpilih, atau orang-orang pilihan (Markus 13:24-27, Matius 24:29-31, Lukas 21:25-28).<ref name="Britannica15022016"/> Ia menyebut dirinya sendiri sebagai seorang "[[putra manusia]]" dalam pengertian sehari-hari "seorang pribadi", tetapi para sejarawan tidak tahu apakah Yesus juga merujuk pada dirinya sendiri ketika ia menyebut "Putra Manusia" surgawi.<ref name="Britannica15022016"/> Paulus dan kaum Kristen awal lainnya menafsirkan "Putra Manusia" sebagai Yesus yang telah bangkit.<ref name="Britannica15022016"/>
 
Gelar Kristus, atau Mesias, menunjukkan bahwa para pengikut Yesus menyakininyameyakininya sebagai pewaris takhta Raja Daud yang diurapi, yang diharapkan beberapa kalangan Yahudi untuk menyelamatkan Israel.<ref name="Britannica15022016">Sanders, E. P. [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/303091/Jesus-Christ/ "Jesus Christ."] Encyclopedia Britannica Online. Retrieved 15 February 2016.</ref> Injil merujuk Yesus bukan hanya sebagai seorang Mesias tetapi dalam bentuk mutlak sebagai "Mesias", atau dipersamakan dengan "Kristus".<ref name = "ODCCMessiah">"Messiah." Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 2005</ref> Dalam Yudaisme awal, bentuk mutlak gelar ini tidak ditemukan, tetapi hanya terdapat frasa seperti "Mesiasnya".<ref name = "ODCCMessiah"/> Tradisi tersebut dianggap cukup ambigu sehingga memberikan ruang untuk perdebatan mengenai apakah Yesus mendefinisikan peran [[eskatologi]]snya sebagai Mesias yang dimaksud.<ref name = "ODCCMessiah"/> Tradisi mesianik Yahudi meliputi berbagai bentuk yang berbeda, beberapa di antaranya berfokus pada seorang sosok Mesias dan yang lainnya tidak.{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=533-540}} Berdasarkan pada tradisi Kristen, Gerd Theissen melanjutkan dengan hipotesis bahwa Yesus melihat dirinya sendiri dalam hal-hal mesianik tetapi tidak mengklaim gelar "Mesias".{{sfn|Theissen|Merz|1998|pp=533-540}} Bart Ehrman berpendapat bahwa Yesus menganggap dirinya sebagai Mesias, walaupun dalam arti bahwa ia akan menjadi raja tatanan politik baru yang akan dimulai oleh Allah,<ref>Ehrman, Bart. [http://ehrmanblog.org/judas-and-the-messianic-secret/ "Judas and the Messianic Secret"]. The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016</ref> bukan dalam pengertian yang dipegang oleh kebanyakan orang saat ini tentang istilah tersebut.<ref>Ehrman, Bart. [http://ehrmanblog.org/jesus-claim-to-be-the-messiah/ "Jesus' Claim to be the Messiah"]. The Bart Ehrman Blog. Retrieved 15 February 2016.</ref>
 
==== Penyaliban ====