Tashoora: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tashoora: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Sejarah: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 3:
== Sejarah ==
=== Mei 2016: ''Awal Pembentukan - Grup Instrumental'' ===
Januari 2016, Danu baru saja kembali dari Bandung setelah mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja. Pada bulan yang sama, dia juga terlibat sebagai ''additional player'' di penampilan terakhir Tik! Tok!, sebuah grup musik Folk-Pop yang terdiri dari Danang, Dita dan Ajityo.[https://www.djarumcoklat.com/coklatnews/hasil-gotongroyong-music-video-screen-tik-tok] Pada bulan Februari 2016, Danu mengajak Dita untuk membuat sebuah grup musik instrumental. Ide ini berkembang hingga mereka mengajak Andru Abdullah (Trombone) beserta Danang untuk mengisi Bas. Mereka mengaransemen ulang lagu ''Libertango'' yang diciptakan oleh Astor Piazzolla. Proses rekamannya dilakukan di studio Satrio Piningit milik Sasi. Video musik dari lagu ini akhirnya baru dirilis pada bulan Januari
=== Juni 2016 - Juli 2016: ''Formasi Pertama - "Tribute To ERK"'' ===
Setelah menyelesaikan rekaman ''[[:en:Libertango|Libertango]]'', Danang dan Danu melihat poster Album Kompilasi Tribute to [[:en:Efek Rumah Kaca|ERK]] yang diselenggarakan oleh Ripstore Asia dan [[Creative Commons|Common Creative Indonesia]], sembari menyelesaikan proses ''mixing'' dan ''mastering'' lagu sebelumnya, mereka mengisi waktu luang dengan merekam lagu ''Desember'' untuk didaftarkan ke Album Kompilasi tersebut, kali ini Sasi turut serta mengisi ''track'' gitar. Ini merupakan formasi pertama Tashoora: Danang Joedodarmo (Gitar Akustik, Perkusi, Bas, Vokal), Dita Permatas (Akordeon, Kibor, Vokal), Danu Wardhana (Violin), Andru Abdullah (Trombone) dan Sasi Kirono (Gitar Elektrik). Ketika mendaftarkan gubahan ulang ''Desember'' ke Album Kompilasi Tribute to [[:en:Efek Rumah Kaca|ERK]], nama Tashoora dipilih karena studio tempat mereka berlatih dan berkumpul bernama Tasura Studio. Selain itu, setiap personil juga menggunakan nama samaran.<ref>https://news.metrotvnews.com/read/2018/10/16/941527/tashoora-invasi-berbahaya-sekstet-dari-yogyakarta</ref> Tashoora akhirnya terpilih untuk masuk di dalam Album Kompilasi "Tribute to ERK" bersama dengan 13 musisi lainnya yaitu: Salma Nurul & Muhammad Ilham (Laki-laki Pemalu); O.K Bro (Cinta Melulu); Tashoora (Desember); Antartika x Sociophonic (Sebelah Mata); Sungai (Jalang); Nailtriple (Mosi Tidak Percaya); Fiersa Besari (Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa); [[Puti Chitara]] (Cipta Bisa Dipasarkan); Elliona (Kamar Gelap); Karnivulgar (Di Udara); Jionara (Jangan Bakar Buku); LastElise (Laki-laki Pemalu); Hamzah Bagja Kusuma (Menjadi Indonesia); dan Christabel Annora (Desember).<ref>https://hot.detik.com/music/d-3255510/karya-erk-didaur-ulang-14-musisi</ref>
=== Agustus 2016 - April 2017: ''Formasi Kedua - Lokakarya'' ===
Paska perilisan album kompilasi "Tribute to ERK", Tashoora kembali masuk ke dalam studio, kali ini dengan formasi: Danang Joedodarmo (Gitar Akustik, Perkusi, Vokal), Dita Permatas (Akordeon, Kibor, Vokal), Gusti Arirang (Bas, Vokal), Danu Wardhana (Violin, Vokal) dan Sasi Kirono (Gitar, Vokal). Andru tidak lagi bergabung dengan Tashoora, sementara itu Gusti masuk mengisi departemen Bas dan Vokal. Pada periode ini, lagu-lagu yang dikerjakan oleh Tashoora pada sesi ''workshop'' di antaranya adalah: Tatap, Terang, Ruang dan Tamari (''unreleased''). Keempat lagu tersebut merupakan lagu-lagu yang ditulis oleh Danang dan Gusti sejak tahun 2015. Tashoora hanya sempat merekam demo dari lagu-lagu tersebut, tidak ada satupun yang dirilis pada rentang waktu ini. Diceritakan bahwa setiap lagu memiliki begitu banyak versi aransemen dan progresi ''chord'' yang berbeda-beda.<ref>https://www.medcom.id/hiburan/musik/gNQn73nb-terhanyut-dalam-mantra-musik-tashoora</ref>
=== Mei 2017 - September 2018: ''Formasi Ketiga - Panggung Pertama'' ===
Formasi final Tashoora dilengkapi oleh Mahesa Santoso (drum) pada bulan Mei 2017. Masuknya drum ke dalam komposisi Tashoora membuat warna musik Tashoora bergeser menjadi lebih megah. Proses eksplorasi baru ini turut melibatkan Gilang Rizki sebagai ''additional guitar'' dan Afriza Animawan sebagai ''additional keyboard''. Dengan total enam pemain tetap dan dua ''additional player'', Tashoora mencicipi panggung pertamanya di Island In The Sun, sebuah acara yang digelar oleh DIG Project pada bulan Agustus 2017. Formasi delapan pemain ini terus dibawa dari panggung ke panggung, termasuk [[Ngayogjazz]] 2017<ref>http://jogja.tribunnews.com/2017/11/18/rubah-di-selatan-remi-panossian-trio-dan-tashoora-sukses-memukau-penonton-ngayogjazz</ref>, Soundsations 2017, [[Jakarta International Java Jazz Festival|Java Jazz]] 2018<ref>https://muda.kompas.id/2018/03/04/tashoora-band-indie-asal-kota-gudeg-bersinar-di-java-jazz/</ref><ref>https://jakartaglobe.id/music/rising-alterna-pop-stars-tashoora-perform-2018-java-jazz-festival/</ref> dan [[Art Jog|ArtJog]] 2018. Sampai pada akhir Agustus 2018, Tashoora memutuskan untuk berjalan hanya dengan enam pemain tetap. Selama paruh pertama
=== Oktober 2018 - Desember 2018: ''Ruang Pertama Tatap Muka'' ===
Ide awal pembuatan EP pertama ini adalah merekam lagu-lagu Tashoora secara ''live'' di Studio Kua Etnika dengan menghadirkan beberapa tamu undangan. Perkembangan terjadi setelah ide ini dijabarkan kepada tim produksi Tashoora. Alih-alih menggunakan studio, proses rekaman ini dipindahkan ke Pendapa [[Padepokan Seni Bagong Kussudiardja|Padepokan Bagong Kussudiardja]] yang lebih luas sehingga penggarapan visual menjadi lebih maksimal. Konsep rekaman ''live'' tersebut akhirnya berkembang menjadi ''showcase'' berjudul “Ruang Pertama Tatap Muka” yang dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2018 di Pendapa [[Padepokan Seni Bagong Kussudiardja]], Yogyakarta. ''Showcase'' yang digelar dalam dua sesi tersebut dihadiri oleh media, teman-teman dan keluarga terdekat Tashoora.<ref>https://majalahkartini.co.id/berita/band-asal-yogyakarta-tashoora-siap-warnai-musik-indonesia/</ref>
Dalam Ruang Pertama Tatap Muka, Tashoora juga mengumumkan logo resmi pertama mereka. Logo yang didominasi warna merah dan biru tersebut diciptakan oleh seniman sekaligus vokalis grup [[FSTVLST]], Farid Stevy, sebagai bentuk interpretasinya atas karya-karya Tashoora. Hasil rekaman ''live'' audio dari “Ruang Pertama Tatap Muka” berlanjut ke tahap ''mixing'' dan ''mastering'' yang dikerjakan oleh Felix Anton Widi di Sangkar Emas Studio. Sementara rekaman visual dikerjakan oleh Interest Audio Visual. Bulan Oktober 2018, Degup Detak Records selaku label yang menaungi Tashoora sepakat untuk bekerja sama dengan Juni Records dan Nadarama Recording untuk merilis EP pertama Tashoora. Pada hari Jumat, 14 Desember, EP perdana Tashoora yang diberi judul “Ruang” resmi dirilis di berbagai
== Penulisan Lagu ==
|