Johannes Latuharhary: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
samakan dengan yg Jakarta tidak pakai bendera |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 53:
Pada tanggal 5 September 1945, Johannes mendirikan organisasi Angkatan Pemuda Indonesia Ambon (API-Ambon), dan mengundang pemuka-pemuka dari komunitas Ambon di [[pulau Jawa]]{{efn|Pada sekitar tahun 1945, diperkirakan jumlah perantauan Maluku di Jawa dan [[Pulau Madura|Madura]] sejumlah 30.000 orang.{{sfn|Chauvel|2008|p=199}}}} untuk menyatakan dukungan mereka atas kemerdekaan Indonesia. Meskipun begitu, persepsi pejuang lainnya atas keturunan Maluku memburuk seusai Belanda kembali ke Indonesia dengan tentara KNIL yang banyak mencakup orang Ambon. Bahkan, banyak orang Maluku yang berjuang di pihak Belanda.{{sfn|Nanulaitta|1982|pp=93–95}}{{sfn|Chauvel|2008|p=201}} Setelah tentara Australia menyerahkan kekuasaan di Maluku ke Belanda, perekrutan tentara KNIL langsung dimulai kembali. Di Jakarta, dimana serdadu KNIL dari Ambon adu tembak dengan para pemuda, terjadi beberapa insiden penyerangan terhadap warga sipil dari perantauan Ambon.{{sfn|Nanulaitta|1982|pp=93–95}}{{sfn|Chauvel|2008|p=201}} Meskipun Johannes menghubungi para perantauan Ambon agar bergabung ke pihak Indonesia pada tanggal 9 Oktober,{{sfn|Chauvel|2008|p=199}} tak lama kemudian pada tanggal 13 Oktober organisasi pemuda "Tentara Rakyat Indonesia" malah mengeluarkan deklarasi sebaliknya yang mengajak rakyat untuk berperang gerilya dan ekonomi melawan komunitas Ambon dan [[Eurasia (ras campuran)|Eurasia]]. Deklarasi ini merumitkan pekerjaan Johannes, karena banyak warga perantauan Ambon yang menjadi ragu untuk berpihak ke Indonesia.{{sfn|Chauvel|2008|p=201}}
Johannes kemudian meminta wewenang atas perantauan Maluku di Jawa dan Sumatra dari
[[Berkas:Renville Agreement Indonesian Delegation.jpg|jmpl|Johannes Latuharhary (kedua dari kiri) di atas kapal USS ''Renville'' selagi perundingan [[perjanjian Renville]]]]
Meskipun ada pemuda Maluku di KNIL, ada pula pemuda Maluku di pihak Indonesia seperti organisasi Pemoeda Repoeblik Indonesia Maloekoe (PRIM) yang turut serta dalam [[Pertempuran Surabaya]].{{sfn|Nanulaitta|1982|p=106}}{{sfn|Chauvel|2008|p=203}} PRIM dirombak menjadi kesatuan Divisi Pattimura bulan Oktober 1946, dan Johannes ditunjuk jadi ketua penasihat kesatuan tersebut.{{sfn|Chauvel|2008|p=203}}{{sfn|Nanulaitta|1982|p=113}}{{efn|Karena [[Agresi Militer I]] dan program Re-Ra seusai [[Pemberontakan PKI Madiun]], kesatuan tersebut diperkecil menjadi [[resimen]] (1947) dan belakangan [[batalion]] (1948).{{sfn|Nanulaitta|1982|pp=115–116}}}} Johannes belakangan mengatur suatu ekspedisi yang sempat merebut [[Namlea]] di [[Pulau Buru]] dari Belanda sebelum bala bantuan KNIL merebut kembali kota tersebut.{{sfn|Nanulaitta|1982|pp=117–118}}{{sfn|Chauvel|2008|p=204}}
Setelah [[Republik Indonesia Serikat]] resmi berdiri karena [[Perjanjian Linggarjati]], pos Gubernur Maluku dihapuskan oleh
Selama masa perang kemerdekaan, Johannes awalnya merupakan anggota [[Partai Nasional Indonesia]] sebagai anggota dewan pimpinan partai. Ia dikenal sebagai anggota "grup ''Kaigun''" yang kebanyakan bekas mahasiswa hukum di Leiden.{{sfn|Anderson|2006|pp=92–94}} PNI terpecah pada bulan Desember 1948 karena masalah perundingan antara Moh. Hatta dengan Belanda, sehingga Johannes pindah ke [[Partai Indonesia Raya]] rintisan [[Wongsonegoro]].{{sfn|Nanulaitta|1982|p=119}}
|