Ranca Upas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Noahpeters (bicara | kontrib)
Mengganti referensi yang broken link
Menambahkan penjelasan tentang tiket masuk dan persewaan alat kemah
Baris 17:
 
Memiliki luas area sekitar 215 Hektar, berada pada 1700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara sekitar 17&nbsp;°C - 20&nbsp;°C. Sekitar area, oleh hutan lindung dengan beragam flora seperti [[Pohon Huru]], [[Hamirug]], [[Jamuju]], [[Kihujan]], [[Kitambang]], [[Kurai]], Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya.<ref>http://bumn.go.id/perhutani/berita/0-Camping-di-Kampung-Cai-Rancaupas, ''Camping di Kampung Cai Rancaupas''. 05 Desember 2016. Diakses tanggal 30 Agustus 2018 .</ref>
 
 
== Fasilitas dan aktivitas wisata ==
Baris 31 ⟶ 30:
* Fun Games
* Penangkaran Rusa
Untuk memasuki lokasi wisata Ranca Upas setiap pengunjung diharuskan membayar biaya tiket seharga Rp 10.000. Harga tersebut berlaku untuk anak – anak ataupun orang dewasa. Tiket masuk dibayarkan di Pos Penjualan, tak jauh dari gerbang utama. Apabila ingin berkemah, biaya yang harus dibayarkan adalah Rp 35.000 untuk dua orang per malam. Selain tiket masuk, pengunjung juga diharuskan membayar biaya parkir sebesar Rp 2.000 untuk motor, Rp 5.000 untuk mobil, dan Rp 20.000 untuk bus pariwisata.
 
Bagi pengunjung yang ingin berkemah, pihak pengelola Ranca Upas juga menyediakan penyewaan peralatan kemah yang lengkap. Beberapa peralatan yang tersedia antara lain tenda ukuran kecil (untuk 2 orang) dan sedang (untuk 10 orang), sleeping bag, matras, dan lainnya<ref>{{Cite web|date=2020-05-20|title=Keindahan Camping di Ranca Upas|url=https://telusurinusantara.com/ranca-upas/|website=Telusuri Nusantara|language=en-US|access-date=2020-09-16}}</ref>.
 
== Sejarah dan Mitos ==
Ranca Upas Ciwidey menjadi salah satu tempat pelatihan [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]], dulunya ranca upas merupakan hutan belantara dengan rawa yang luas. Setelah hutan tersebut bebas dari hewan buas, Ranca Upas dijadikan hutan lindung oleh pihak Perhutani dan kemudian membuka lahan tersebut untuk menjadi sebuah Camping Ground.
 
Ranca Upas Ciwidey, diambil dari kata [[bahasa Sunda]] yaitu "''Ranca''" yang berarti "Rawa", dan "''Upas''" adalah seorang petugas [[Perhutani]] yang melegenda dikawasan [[Gunung Patuha]]. Diceritakan bahwa Upas merupakan seorang pria yang berbadan kekar dengan tinggi 198&nbsp;cm, dia berkebangsaan [[Belanda]]. Dia meninggal saat melaksanakan tugas lapangan untuk menjelajahi rawa di kawasan yang sekarang menjadi Ranca Upas, yang sampai saat ini mayatnya tidak pernah ditemukan.
 
Oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa arwah Upas, masih ada di alam dunia ini. Pada tahun 1960-1980, masih banyak masyarakat setempat yang bertemu dengan Upas saat mencari kayu bakar di hutan. Konon dikatakan bahwa Upas selalu memakai topi laken (koboi) dengan diameter yang lebar lengkap dengan seragam Perhutani yang pada masa itu berwarna coklat dengan kepala menunduk ditutupi topi lebarnya.