Tari Laweut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tari di Indonesia menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Tari Laweut''' adalah salah satu tari yang berasal dari daerah Pidie yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru [[Aceh]] terutama daerah pesisir. Sebutan laweut berasal dari bahasa Arab, yaitu ''seulaweut'' atau salawat. Arti dari kata tersebut adalah sanjungan kepada junjungan umat Islam yaitu Nabi Muhammad Saw. Maka dari itu, syair-syair yang dilantunkan untuk mengiringi tarian ini lebih banyak bersalawat kepada nabi. Sebelum laweut masyarakat Aceh menyebut tarian ini dengan istilah ''Seudati Inong'' atau ''Akoom''. Kini, tari laweut sering ditampilkan pada saat pesta rakyat, pesta perkawinan masyarakat umum dan peringatan hari-hari besar pemerintah.<ref name=":0">https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/Buku%20Penetapan%20WBTb%202018.pdf. Hal. 2</ref>
'''Tari Laweut''' adalah tari yang berasal dari [[Aceh]]. Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang ditujukan kepada junjungan [[Nabi]] [[Muhammad|Muhammad SAW]]. Sebelum sebutan laweut dipakai, pertama sekali disebut Akoon (Seudati Inong). Laweut ditetapkan namanya pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini berasal dari [[Pidie]] dan telah berkembang di seluruh Aceh.
 
== Pemain ==
Gerak tari ini, yaitu penari dari arah kiri atas dan kanan atas dengan jalan gerakan barisan memasuki pentas dan langsung membuat komposisi berbanjar satu, menghadap penonton, memberi salam hormat dengan mengangkat kedua belah tangan sebatas dada, kemudian mulai melakukan gerakan-gerakan tarian.
Penari laweut terdiri dari 8 orang penari perempuan dengan rata-rata usia 20–30 tahun. Seorang penari utama yang bergelar syeh dan dibantu oleh 2 orang apet syeh. Selain itu, tari laweut diisi oleh 1 atau 2 orang ''peradat'' (penyanyi) yang terkenal dengan sebutan aneuk laweut. Tari laweut merupakan tarian yang dimainkan dengan tanpa menggunakan iringan alat musik. Yang terdengar hanya bunyi yang dihasilkan dari tepukan paha penari dalam setiap geraknya, tepuk tangan dan nyanyian aneuk laweut yang bersahut -sahutan dengan para penari lainnya.<ref name=":0" />
 
== RujukanTahapan ==
* Badan Arsip Provinsi Aceh
 
* '''''Saleum''''' yaitu lantunan syair yang berisi salam dan sapaan yang dimulai oleh ''syeh'' dan dilantunkan secara bersahutan bersama-sama dengan penari dan ''aneuk laweut''.
{{indo-tari-stub}}
* '''''Saman''''' yaitu syair yang dimulai oleh ''syeh'' lalu diikuti penari lainnya dan disambut oleh ''aneuk laweut'' sambil melantunkan pantun.
* '''''Likok''''' yaitu lantunan syair tentang kisah-kisah atau peristiwa yang sudah terjadi pada masa lalu
* '''''Kisah''''' yaitu syair tentang hikmah-hikmah yang bisa menjadi tuntunan dari kisah-kisah maupun peristiwa yang telah disusun menjadi sebuah syair pada ''likok'', kadangkala juga memuat pesan-pesan dari pemimpin atau pemerintah.
* '''''Lanie'' (ekstra)''' yaitu syair bebas yang sifatnya menghibur. ''Lanie'' ini juga memegang peran penting dalam suatu pertandingan (''tunang'').<ref>{{Cite web|last=nasution|first=miftah|date=2018-12-28|title=Tari Laweut, Tari Seudatinya Kaum Perempuan Aceh|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/tari-laweut-tari-seudatinya-kaum-perempuan-aceh/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh|language=en-US|access-date=2020-09-18}}</ref>
 
== Rujukan ==
{{DEFAULTSORT:Laweut}}
[[Kategori:Tari Suku Aceh]]