Ahmad Syathibi al-Qonturi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 212:
* Apih Harun Kabandungan [[Kp.Kabandungan Padaluyu Cugenang]]
{{EndDiv}}
== Penghargaan ==
=== Penghargaan dari Belanda ===
Suatu hari, ketika [[Mama Gentur]] sedang ngajar para santrinya dan khalayak yang biasa ngaji rutinan, datanglah utusan dari pemerintah [[Kolonial Belanda]]. Dia diminta hadir dalam diskusi program perpolitikan [[Belanda]]. Mama genturpun menyempatkan diri dulu menghadiri undangan tersebut tanpa didampingi seorangpun. Tidak lama, Mamapun sudah hadir kembali ke madrasah dan melanjutkan kembali pengajarannya. Para santri yang sudah menunggu-nunggu ingin tahu tentang pembicaraan yang didiskusikan oleh kaum Belanda, tapi [[Mama Gentur]] tak membahasnya sedikitpun. Inilah ciri [[Mama Gentur]] tidak ikut-ikutan dalam soal politik, hingga dia mendapat penghargaan keamanan tanda bulan-bintang tiga dari [[Wilhelmina|Wilhelmina (pelafalan Sunda menjadi Wihalminak)]], yaitu Gubernur [[Hindia Belanda]].<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 12</ref>
=== Penghargaan dari Jepang ===
Di zaman pemerintahan [[Jepang|Kolonial Jepang]], [[Mama Gentur]] mendapat hadiah dari [[Hirohito|Tenno Heika (dilafalkan ejaan Sunda menjadi Kaisar Tenoheka)]] dikarenakan ideologinya yang murni hanya mengamalkan ajaran agama, tanpa ada maksud mencampuradukan politik dan agama.<ref name="Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi">''Ar-Risalatul Qonturiyyah Fi Manaqibi Asy-Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Waro', Al-Hajji Ahmad Syathbi, Al-Qonturi Asy-Syanjuri Al-Jawi'' halaman 12</ref>
== Rujukan ==
|