Kain tapis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 47:
== Ciri khas ==
Pakaian adat Lampung sendiri terdiri dari beberapa komponen. Untuk para kaum lelaki, pakaian terdiri dari ikat kepala (''kikat'') atau ''kopiah'', ''kawai'' sebagai penutup badan yang terbuat dari bahan kain tetoron atau belacu berwarna terang tapi sekarang sudah mengalami modifikasi menjadi berbentuk kemeja (''kamija'') yang disebut dengan ''kawai kamija''. Untuk menutupi bagian bawah dikenakan senjang yaitu kain yang dibuat dari kain Samarinda, Bugis atau Batik Jawa. Namun, sekarang lebih banyak digunakan celana (celanou) sebagai pengganti senjang. Untuk mempererat ikatan kain (''senjang'') dan celana di pinggang laki-laki digunakan ''bebet'' (ikat pinggang). Laki-laki Lampung biasanya menggunakan ''selikap'' atau kain selendang yang dipakai untuk penahan panas atau dingin yang dililitkan di leher. Kelengkapan busana ini biasa digunakan pada saat acara-acara resmi seperti pernikah dan acara adat. Sementara untuk sehari-hari para lelaki hanya menggunakan ikat kepala (''kikat'').<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/kain-tapis|title=Kain Tapis - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2019-04-20}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.wacana.co/2012/12/pakaian-tradisional-lampung/|title=Kain Tapis, Kawai, dan Lawai Kurung; Pakaian Tradisional Lampung|date=2012-12-18|website=WACANA|language=en-US|access-date=2019-04-20}}</ref>
Untuk pakaian adat tardisional kaum perempuan Lampung terdiri dari ''lawai kurung'' sebagai penutup badan yang berbentuk seperti baju kurung dan terbuat dari bahan tipis atau sutera di tepi muka serta lengannya dihiasi rajutan renda halus. Untuk menutupi bagian bawah para wanita juga menggunakan senjang atau cawol (kain tapis) serta setagen untuk mempererat ikatan.Sebagai kain dikenakan ''senjang'' atau ''cawol'', sedangkan wanitanya menggunakan setagen. Kaum perempuan biasanya melengkapi penampilannya dengan menyanggul rambutnya (''belatung buwok''). Keunikan dari sanggul ini terdapat pada cara menyanggul rambut ini yang dilakukan dengan merajut benang hitam halus untuk melilit rambut asli yang disatukan dengan rambut tambahan kemudian ditusuk dengan bunga kawat atau kembang goyang.
Baris 225:
* Tekang yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.
==
Di masa sekarang, pakaian adat Lampung Kain Tapis ini masih banyak digunakan oleh masyarakat Lampung. Selain itu, masyarakat pendatang juga banyak menggunakannya pada acara-acara adat seperti halnya upacara pernikahan. Sebagian masyarakat Ulun Lampung juga menggunakannya dalam acara-acara adat yang digelar.<ref name=":0" />
* [http://melayuonline.com/culture/?a=c1R3IC9zVEkvUXZ5bEpwRnNx= - Melayu Online]▼
Di samping itu, pakaian adat ini banyak mengalami modifikasi sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dilakukan tanpa mengurangi nilai dan filosofi yang terkandung dalam penggunaan pakaian adat Kain Tapis ini.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Suku Lampung]]
* [[Marga di Lampung]]
== Pranala luar ==
▲* [http://melayuonline.com/culture/?a=c1R3IC9zVEkvUXZ5bEpwRnNx= - Melayu Online]
[[Kategori:Lampung]]
|