Sapi pasundan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zulfikar Ega (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Zulfikar Ega (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Sapi pasundan''' merupakan salah satu sumber daya genetik (SDG) ternak asli [[Jawa Barat|Jawa barat]] yang telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia berdasarkan SK Menteri Pertanian Republik Indonesia ''<u>Nomor 1051/Kpts/RI/SR.10/2014</u>'' tentang penetapan rumpun sapi pasundan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Arifin|first=Johar|last2=Komar|first2=Sri Bandiati|last3=Setyowati|first3=Endang Yuni|last4=Yunasaf|first4=Unang|last5=Anang|first5=Asep|last6=Indrijani|first6=Heni|last7=Sulasmi -|date=20172015|title=KarakteristikSebaran Gen, Keseimbangan Populasi dan Ukuran Populasi Efektif Sapi Pasundan BerdasarkanPasca StudiMigrasi Morfometrikdi DanMajalengka Kraniometrik(The Gene Distribution, Equilibrium Low, and Effective Population Size post Migration of Sapi Pasundan at Malajengka Regency)|url=http://repositoryjurnal.ipbunpad.ac.id/handlejurnalilmuternak/123456789article/84247view/9518|journal=Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran|language=id|publishervolume=Bogor Agricultural University (IPB)15|issue=2|doi=10.24198/jit.v15i2.9518|issn=2621-5144}}</ref>. '''Sebaran populasi Sapi Pasundan''' menyebar di dua wilayah penting, yakni wilayah sepanjang pesisir selatan Jawa Barat dan wilayah buffer zone hutan lindung sepanjang wilayah Priangan utara. Pada beberapa daerah di Jawa Barat sapi pasudan lebih dikenal dengan sebutan sapi rancah, sapi kacang dan sapi pesisir. Sapi pasundan memliki sifat reproduksi yang baik, tahan cekaman musimpanas dan telah dipelihara secara turun temurun serta telah menyatu dengan kehidupan masyarakat peternak Jawa Barat selama ratusan tahun.
 
== Asal Usul dan Karakteristik ==
== Sejarah ==
'''Sapi pasundan''' berasal dari hasil adaptasi lebih dari 10 (sepuluh) generasi antara [[Bos sondaicus|Bos sundaicus]]/ banteng/sapi bali, dengan sapi jawa, [[sapi madura]] dan sapi sumba [[Zebu|ongole]].<ref name=":0">{{Cite web|last=|first=Kementrian Pertanian Indonesia|date=13 Oktober 2013|title=Penetapan Rumpun Sapi Pasundan|url=http://pustaka.ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/komoditas/sapi%20pasundan.pdf|website=Kementrian Pertanian Indonesia|access-date=21 September 2020}}</ref> PencampuranAdanya pencampuran genetik dari beberapa jenis sapi tersebut membentukmenghasilkan karakteristikvariasi sapi pasundan yang memiliki gumba/punuk dan, tidak bergumba/punuk serta, gelambir dan non-gelambir. Sapi pasundan memiliki warna tubuh dominan merah bata dengan warna hidung dan bulu ekor hitam. Pada bagian pelvis dan ke empat kaki bagian bawah (tarsus dan carpus) terdapat warna putih dengan batasan yang tidak kontras (gradasi) selain itu terdapat garis belut atau garis punggung memanjang dengan warna lebih tua dari warna dominan. Pada beberapa Sapi Pasundan jantan dapat mengalami perubahan warna dari merah bata menjadi hitam seiring dengan perkembangan kelenjar-kelenjar produksi hormon [[androgen]] (dewasa kelamin). Sapi Pasundan juga memiliki ketahanan terhadap penyakit [http://wiki.isikhnas.com/images/5/5a/Penyakit_Malignant_Catarral_Fever.pdf malignant catarrhal fever (MCF)].<ref name=":0" />
 
== Konservasi Sapi Pasundan ==
== Karakteristik ==
Konservasi sapi pasundan merupakan kegiatan yang penting dilaksanakan di Jawa Barat, hal ini dikarenakan pada wilayah basis populasi mengalami beberapa batasan yang dapat menyebabkan kepunahan, antara lain :<ref name=":1" />
'''Sapi Pasundan''' memiliki warna tubuh dominan merah bata dengan warna hidung dan bulu ekor hitam. Pada bagian pelvis dan keempat kaki bagian bawah (tarsus dan carpus) terdapat warna putih dengan batasan yang tidak kontras (gradasi) selain itu terdapat garis belut atau garis punggung sepanjang punggung dengan warna lebih tua dari warna dominan. Pada beberapa Sapi Pasundan jantan dapat mengalami perubahan warna dari merah bata menjadi hitam sesuai dengan dewasa kelamin (perubahan hormon [[androgen]]). Terdeteksinya gen khas sapi bali, sapi sumba ongole, dan sapi madura pada sapi pasundan. Sapi Pasundan juga memiliki ketahanan terhadap penyakit [http://wiki.isikhnas.com/images/5/5a/Penyakit_Malignant_Catarral_Fever.pdf malignant catarrhal fever (MCF)].<ref name=":0" />
 
# Pada beberapa wilayah basis populasi terjadi perubahan fungsi lahan dan perubahan pola tanam hutan yang menyebabkan sapi pasundan kehilangan daya dukungnya untuk penggembalaan.
# Program pemerintah daerah dalam peningkatan produktivitas ternak besar lebih mengarah pada crossing sapi eksotis melalui [[Inseminasi buatan|Inseminasi Buatan]], sapi pasundan di beberapa wilayah dijadikan sebagai obyek dalam program tersebut, kondisi ini dapat menyebabkan degradasi genetik sapi pasundan.
# Dalam aspek pemuliaan, pola pemeliharaan yang alamiah (sistem kawin alam secara acak) pada prakteknya di masyarakat sering terjadi ''negative selection'' dan ''[[Perkawinan sekerabat|inbreeding]]''. Hal ini dapat menurunkan performa ternak baik genetis ataupun produktivitas.
 
=== Peran Pemerintah Daerah ===
Pemerintah daerah Provinsi [[Jawa Barat]] melalui UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Potong [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]] Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa barat dalam upaya mendukung pengembangan ternak lokal di daerah telah melaksanakan program pembibitan ternak sapi potong jenis Peranakan Ongole dan Pasundan. Program pemurnian sapi pasundan telah berjalan sejak 2016/2017 dengan bekerja sama dengan Fakultas Peternakan [[Universitas Padjadjaran]] dan pada tahun 2020 telah menghasilkan keturunan sapi pasundan generasi F2.<ref>{{Cite web|last=Bandung|first=soleh, Indonesia|title=Kegiatan Pemurnian Sapi Pasundan BPPIB Ternak Sapi Potong Ciamis Tahun 2020 - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan|url=http://dkpp.jabarprov.go.id/post/501/kegiatan-pemurnian-sapi-pasundan-bppib-ternak-sapi-potong-ciamis-tahun-2020|website=dkpp.jabarprov.go.id|language=Indonesia|access-date=2020-09-22}}</ref>
 
Pengembangan sapi pasundan selain melalui kegiatan pemurnian juga dilaksanakan melalui kegiatan inseminasi buatan. UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan inseminasi Buatan Ternak Sapi Potong Ciamis dilengkapi fasilitas laboratorium semen beku yang bertujuan dalam memenuhi kebutuhan semen beku dilapangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi balai di bidang perbibitan dan pengembangan inseminasi buatan ternak sapi potong. Semen beku yang dihasilkan berasal dari sapi-sapi pejantan unggul Pasundan yang telah bersertifikat LS-Pro (Lembaga Serifikasi Produk Benih/Bibit Ternak).<ref>{{Cite web|last=Bppibtspciamis|first=Admin|title=Lab Semen Beku|url=http://bppibtspciamis.dkpp.jabarprov.go.id/laboratorium/|website=BPPIBTS Ciamis|language=en-US|access-date=2020-09-22}}</ref>
 
== Referensi ==