Terapi moral: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 70:
Pada pergantian abad ke-20, banyak rumah sakit menjadi sangat mirip dengan gudang penyimpanan. Setelah abad ke-20 berjalan barulah ada perbaikan dalam hal kualitas di berbagai rumah sakit - rumah sakit tersebut. Kondisi pada rumah sakit swasta dengan tarif yang lebih mahal pada umumnya lebih baik. Hingga waktu tersebut, para pasien yang kurang mampu untuk masuk ke rumah sakit swasta, akan ditempatkan dalam gedung yang besar, penuh-sesak, dan secara fisik terasing dari masyarakat, yang tidak menawarkan pengobatan apapun.<ref name=":0" />
 
'''Clifford Beers''' (1876-1943), salah satu orang dengan gangguan jiwa yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan kualitas yang buruk seperti itu, menulis ''A Mind that Found Itself'' (1908), yang menggugah banyak orang untuk mengubah kondisi-kondisi dalam perawatan kejiwaan yang semacam itu.<ref>{{Cite journal|date=2020-08-28|title=Clifford Whittingham Beers|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Clifford_Whittingham_Beers&oldid=975492722|journal=Wikipedia|language=en}}</ref> Pada masa-masa inilah lahir sebuah istilah yang disebut sebagai ''[[mental hygiene]]'' (sanitasi jiwa) yang merupakan istilah yang kemudian berkembang menjadi ''kesehatan jiwa''.<ref>{{Cite web|title=Mental Hygiene - Origins of the Mental Hygiene Movement, Mental Hygiene and the Educational System - Encyclopedia of Children and Childhood in History and Society|url=http://www.faqs.org/childhood/Me-Pa/Mental-Hygiene.html|website=www.faqs.org|access-date=2020-09-23}}</ref>
 
==<big>Dampak dari ''terapi moral''</big>==