Ledakan Beirut 2020: Perbedaan antara revisi

 

==Latar belakang==

Ekonomi Lebanon tengah dilanda krisis saat kejadian ini terjadi, di mana pemerintah gagal membayar utang negara, jatuhnya mata uang [[Pound Lebanon|Pound]] dan 50% warganya berada di bawah garis kemiskinan.<ref name="CNN Indonesia">{{cite web|date=5 Agustus 2020| url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200805084457-92-532269/libanon-negara-yang-terperosok-dalam-krisis-ekonomi|title=Libanon, Negara yang Terperosok dalam Krisis Ekonomi|access-date=5 Agustus 2020}}</ref> Selain itu, [[Pandemi COVID-19 di Lebanon|pandemi COVID-19]] telah membuat banyak rumah sakit di negara itu kewalahan, beberapa di antaranya kekurangan pasokan medis dan tidak mampu membayar staf karena krisis keuangan.<ref>{{cite web |url=https://abcnews.go.com/Health/wireStory/crisis-hits-lebanons-hospitals-best-mideast-71913336 |title=Crisis hits Lebanon's hospitals, among the best in Mideast |author=Sarah El Deeb |date=5 Juli 2020 |work=ABC News |access-date=5 Agustus 2020 |archive-date=1 Agustus 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200801035130/https://abcnews.go.com/Health/wireStory/crisis-hits-lebanons-hospitals-best-mideast-71913336 |url-status=live}}</ref> Pagi sebelum ledakan, kepala [[Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri]], yang berfungsi sebagai fasilitas medis utama virus korona di Lebanon dan merupakan salah satu RS rujukan pasien COVID-19, memperingatkan bahwa kapasitasnya hampir penuh untuk menampung para pasien.<ref>{{cite web |last=Qiblawi |first=Tamara |date=5 Agustus 2020 |title=Beirut will never be the same again |url=https://www.cnn.com/2020/08/05/middleeast/beirut-qiblawi-analysis-intl/index.html |url-status=live |archive-url= |archive-date= |access-date=5 August 2020 |publisher=CNN}}</ref>