Budaya Pamona: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah referensi dan memperbaiki teks |
k menambah teks |
||
Baris 1:
'''Budaya Pamona''' adalah budaya asli masyarakat [[suku Pamona]] yang menjadi penduduk di [[Kabupaten Poso]] secara turun temurun.{{Sfn|Yakobus, Yahya, dan Agustang|2019|p=15}} Dalam kemasyarakatan, Suku Pamona memiliki sistem ''Sintuwu Maroso''.{{Sfn|Yakobus, Yahya, dan Agustang|2019|p=17}} Budaya Pamona diterapkan oleh suku-suku cabang dari suku Pamona dengan persamaan pada pakaian adat Sampapitu.{{Sfn|Balebu|2010|p=71}} Suku Pamona juga menerapkan denda atau sanksi kepada anggota masyarakat yang melanggar [[hukum adat]], terutama yang berkaitan dengan pernikahan.{{Sfn|Musdalifah, Rahman, Rifal, dan Ahmadin|2019|p=181}}
'''Budaya Pamona''' adalah budaya yang melekat pada masyarakat [[suku Pamona]] di Kabupaten Poso.<ref>{{Cite journal|last=Yakobus, I.K., Yahya, M., dan Agustang, A.D.M.P.|first=|date=April 2019.|title=Revitalisasi Nilai Budaya Sintuwu Maroso sebagai Alternatif Resolusi Pasca Konflik di Kabupaten Poso|url=http://journal.lldikti9.id/sosiosains/article/download/2/125/|journal=Sosio Sains|volume=5|issue=1|pages=17|doi=|issn=2656-727X}}</ref>▼
== Pakaian adat ==
Baris 12 ⟶ 10:
=== Ikat kepala ===
[[Ikat kepala (heraldik)|Ikat kepala]] untuk pria disebut ''siga'' sedangkan untuk wanita disebut ''tali bonto''. ''Siga'' diikat dikepala dengan ujungnya menyembul ke bagian depan dan belakang kepala serta terlipat pada bagian kanan dan kiri kepala. ''Tali bonto'' berukuran 30–40
=== Ornamen ===
Pada baju adat pria dan wanita Suku Pamona terdapat tujuh [[Ragam hias|ornamen]]. Ornamen pada baju adat wanita menghiasi bagian dada, ujung lengan, dan lingkar pinggang. Bagian dada dihiasi oleh ornamen berbentuk baki, daun melingkar ke leher, bulatan kecil dalam baki, dan bintang. Ujung lengan dihiasi ornamen bambu sedangkan lingkar pinggang dihiasi ornamen bungkusan pinang. Pada bagian pinggang ada ornamen berbentuk simpul ikatan. Ornamen pada baju adat pria diberikan pada bagian kerah baju, dada, bahu dan ujung lengan. Pada bagian kerah ornamennya berbentuk batu permata yang melingkar. Ornamen pada bagian dada membentuk lingkaran kecil, bintang, dan huruf M pada bagian pinggang. Pada bagian bahu kiri terdapat ornamen kain sarung hingga ke pinggang kanan. Ornamen pada ujung lengan berbentuk bulatan kecil berjari-jari dengan bunga, ornamen [[parang]] dan ornamen bungkusan [[pinang]].{{Sfn|Balebu|2010|p=71–72}}
== Hubungan rumah tangga ==
=== Perkawinan ===
Suku Pamona memulai peminangan dengan menyuguhkan buah
=== Perceraian ===
[[Perceraian]] dalam budaya Pamona dibagi menjadi dua, yaitu perceraian yang disetujui kedua pihak atau perceraian yang dilakukan hanya oleh satu pihak. Kedua jenis perceraian ini hanya dapat dilakukan apabila pihak yang bercerai membayar denda. Jika perceraian disetujui oleh kedua pihak, maka denda yang dibayarkan oleh keduanya jumlahnya sama. Jika perceraian hanya diminta oleh satu pihak, maka pihak tersebut harus menanggung dan menyerahkan denda kepada pihak yang tidak ingin bercerai.{{Sfn|Musdalifah, Rahman, Rifal, dan Ahmadin|2019|p=182–183}}
=== Perzinaan ===
Baris 30 ⟶ 28:
=== Perselingkuhan ===
Pihak yang [[Selingkuh|berselingkuh]] akan diminta membayar denda kepada pemuka adat. Denda hanya dibayarkan apabila perselingkuhan dilakukan secara jelas dan sengaja. Sedangkan perselingkuhan yang tidak memiliki bukti tidak akan didenda.{{Sfn|Musdalifah, Rahman, Rifal, dan Ahmadin|2019|p=183}}
== Kemasyarakatan ==
Suku Pamona mengenal sistem kemasyarakatan yang disebut ''Sintuwu Maroso''. ''Sintuwu Maroso'' merupakan kerja sama dengan asas pamrih dan kewajiban sosial untuk memperoleh tujuan tertentu. Dalam [[bahasa Pamona]], ''Sintuwu Maroso'' berarti bersatu teguh.{{Sfn|Yakobus, Yahya, dan Agustang|2019|p=17}} ''Sintuwu Maroso'' memberikan nilai kebersamaan, [[Norma sopan santun|sopan santun]], kerukunan, [[toleransi]], persaudaraan, persatuan, serta kesatuan masyarakat Pamona.{{Sfn|Yakobus, Yahya, dan Agustang|2019|p=19–20}} Nilai-nilai ini menjadi pemersatu masyarakat, pembentuk keamanan sosial dan [[modal sosial]] serta pendorong terciptanya kebersamaan dengan satu sistem yang sama.{{Sfn|Yakobus, Yahya, dan Agustang|2019|p=20}}
== Referensi ==
Baris 38 ⟶ 39:
* {{cite journal|last=Balebu|first=Yoseph|date=Mei 2010|title=Tujuh Pilar Utama Mengenal Pakaian Adat Suku Pamona|url=http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/MLS/article/download/74/67|journal=Media Litbang Sulteng|volume=3|issue=1|pages=70–77|doi=|issn=1979-5971|ref={{sfnref|Balebu|2010}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Musdalifah, Rahman, A., Rifal, dan Ahmadin|first=|date=Desember 2019|title=Pranata Budaya dalam Perkawinan Suku Pamona di Luwu Timur|url=https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/download/33/pdf|journal=Pangadereng|volume=5|issue=2|pages=175–186|doi=10.36869/pjhpish.v5i2.33|issn=|ref={{sfnref|Musdalifah, Rahman, Rifal, dan Ahmadin|2019}}|url-status=live}}
▲
{{DEFAULTSORT:Pamona}}
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
|