Pancakumara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k M. Adiputra memindahkan halaman Pancawala ke Pancakumara: penamaan yang lebih tepat.
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 49:
Dalam tradisi [[wayang|pewayangan]] di [[Jawa]], putra [[Dropadi]] bukan terdiri dari lima orang, tetapi hanya seorang saja, yang disebut '''Pancawala'''. Pancawala versi ini adalah putra [[Yudistira]] dan [[Dropadi]].
 
Terjadinya perbedaan cerita antara kitab ''[[Mahabharata]]'' dengan versi pewayangan Jawa adalah karena pengaruh perkembangan agama [[Islam]].<ref name="mulyono">”Dewi Dropadi:Antara kitab Mahabharata dan Pewayangan Jawa”. Artikel dalam Warta Hindu Dharma No.290 edisi Juli 1991</ref>. Setelah [[Kerajaan Majapahit]] yang bercorak [[Hindu]] runtuh, munculah [[Kerajaan Demak]] yang bercorak [[Islam]]. Pada masa itu, segala sesuatu harus disesuaikan dengan hukum agama Islam. Pertunjukan [[wayang]] yang pada saat itu sangat digemari oleh masyarakat, tidak diberantas ataupun dilarang melainkan disesuaikan dengan ajaran Islam.<ref name="mulyono"/>
 
Dalam nersi aslinya, Dropadi menikah dengan kelima [[Pandawa]] karena perintah ibu mereka yang menyuruh tanpa sengaja. Meskipun demikian, para pujangga Islam tetap saja memandang [[poliandri]] sebagai hal yang kurang baik. Oleh karena itu, Dropadi versi Jawa pun dikisahkan hanya menikah dengan Yudistira saja, dan berputra satu orang bernama Pancawala.<ref name="mulyono"/>
 
Dalam versi ini, Pancawala menikah dengan sepupunya, yaitu Pregiwati putri [[Arjuna]]. Pregiwati memiliki kakak bernama Pregiwa yang menjadi istri [[Gatotkaca]] putra [[Bimasena]].