Dilema palsu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "False dilemma" |
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "False dilemma" |
||
Baris 1:
'''Dilema palsu''' (Sering disebut dengan '''dikotomi palsu''' ) adalah jenis [[Kesesatan|kesalahan informal]], atau secara spesifik sebagai salah satu kesalahan berbasis korelatif, di mana pernyataan secara salah mengambil kesimpulan atau mengklaim situasi secara "salah ", padahal terdapat kemungkinan salah satu tambahan opsi yang dapat menjadi valid secara logis. <ref>
Kekeliruan dilema palsu juga bisa muncul hanya karena gagal melihat pilihan tambahan yang tidak disengaja . Misalnya, "Joko berbicara menentang sosialisme, oleh karena itu dia pasti seorang Komunis (padahal dia mungkin sebenarnya bukan sosialis atau Komunis atau bisa saja sosialis namun tidak setuju pada bagian-bagian tertentu pada sosialisme). "Yuri menentang argumen Ketuhanan dalam sebuah topik, maka dia dianggap atheis (Ketika diasumsikan oposisi dengan sendirinya berarti dia seorang Atheis). Yuri mungkin saja seorang yang percaya Tuhan, namun dia tidak setuju dengan logika ketuhanan dalam topik tertentu yang mungkin tidak perlu digunakan. Fenomena tersebut dapat berasal dari kecenderungan kebiasaan, apa pun penyebabnya, untuk memandang dunia dengan rangkaian pilihan yang terbatas. Selain itu pemikiran biner ([[:en:Binary_opposition|Oposisi Biner]]) juga dapat menjadi penyebabnya utamanya
Baris 12:
* '''kekeliruan hipotesis lengkap'''
* '''kekeliruan dari tengah yang dikecualikan'''
* kesalahan dari '''alternatif palsu''' <ref>{{Cite journal|last=Davies|first=W. Martin|date=May 2006|title=An 'infusion' approach to critical thinking: Moore on the critical thinking debate|url=https://philpapers.org/archive/DAVAQA-2.pdf|journal=Higher Education Research & Development|volume=25|pages=179–193|doi=10.1080/07294360600610420|access-date=2019-07-23}}</ref>
* '''biner palsu'''
* '''dikotomi palsu'''
Baris 25:
Biasanya, salah satu dari dua hal yang berlawanan mengambil peran dominasi atas yang lain. Kategorisasi oposisi biner adalah "seringkali sarat nilai dan etnosentris", dengan tatanan ilusi dan makna yang dangkal. Selanjutnya, Pieter Fourie menemukan bahwa oposisi biner memiliki tingkat biner yang lebih dalam atau kedua yang membantu memperkuat makna. Sebagai contoh, konsep ''pahlawan'' dan ''penjahat'' melibatkan biner sekunder: baik / buruk, tampan / jelek, disukai / tidak disukai, dan sebagainya.
<nowiki>~~~~</nowiki>
== Lihat juga ==
|