Dalem Seganing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Di beberapa teks Belanda, dari luar bisa dilihat bahwa Kerajaan Gelgel di Bali relatif stabil dan kuat pada paruh pertama abad ke-17. Para penguasanya kehilangan kontrol atas [[Blambangan]] di [[Jawa]] Timur, [[Lombok]], dan [[Sumbawa]]. Akan tetapi, aktivitas perang Kerajaan [[Makassar]] di [[Sulawesi Selatan]] membuat penguasa Gelgel kehilangan Sumbawa pada sekitar tahun 1618-19 dan mengacaukan kekuasaannya di Lombok.<ref>H.J. de Graaf, 'Lombok in de 17e eeuw', ''Djåwå'' 21 1941.</ref> [[Vereenigde Oost-Indische Compagnie]] atau VOC tertarik dengan potensi ekonomi dan posisi strategis Bali, karena Bali adalah kerajaan [[Hindu]] yang berbeda dengan [[Kesultanan Mataram]] [[Islam]] di Jawa. Barang-barang yang dibeli VOC adalah [[beras]], [[ternak]], dan [[budak]] wanita. Sebuah pos dagang sempat didirikan sekitar tahun 1620. Pos tersebut kemudian ditutup dan perdagangan Bali dengan dunia luar akhirnya dilakukan dengan pedagang swasta [[Belanda]], [[Tiongkok]], dan berbagai suku di [[Indonesia]].<ref>W.A. Hanna, ''Bali Chronicles''. Singapore: Periplus 2004, p. 39.</ref>
 
== Lihat pulaReferensi ==
{{Reflist}}
 
=== Lihat pula ===
* [[Sejarah Bali]]
* [[Daftar raja Bali]]
* [[Gelgel, Klungkung, Klungkung|Gelgel]]
 
=== ReferensiBacaan lanjutan ===
{{Reflist}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* Adrian Vickers, ''Bali, A Paradise Created''. Singapore: Periplus 1989.
 
{{start box}}
{{succession box|
Baris 32 ⟶ 31:
[[Kategori:Sejarah Bali]]
[[Kategori:Suku Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]