Antibodi antinukleus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
'''Antibodi anti-nuklir''' ('''ANA''', ''Anti-nuclear antibodies'') atau dikenal juga sebagai '''Faktor anti-nuklir''' ('''ANF''', ''Anti-nuclear factor'') adalah [[antibodi]] yang timbul lebih tinggi ketika terjadi [[penyakit autoimun]]. Uji ANA mengukur pola dan jumlah dari autoantibodi yang dapat merusak jaringan tubuh bila jaringan tersebut dianggap sebagai benda asing. Setiap individu memiliki autoantibodi dalam jumlah yang sedikit, namun sekitar 5% dari populasi terdapat autoantibodi yang meningkat. Setengah dari 5% tersebut menderita penyakit autoimun.
 
== OtoimunitasAutoimunitas ==
Titer normal dari ANA adalah 1:40. Titer yang lebih tinggi menandakan sebuah penyakit autoimun. Adanya ANA mengindikasikan [[lupus erythematosus]] (terdapat pada 80-90% dari kasus). Hal serupa juga timbul pada 60% kasus [[sindrom Sjögren]], [[arthritis rheumatoid]], [[hepatitis autoimun]], [[skleroderma]], [[polimiositis]], [[dermatositis]], dan berbagai kondisi non-rheumatologis yang berhubungan dengan kerusakan jaringan. ANA juga dirujuk langsung ke [[kompleks pori nuklIr]] pada [[sirosis biliaris primer]]. Kondisi lainnya dengan titer ANA tinggi seperti pada [[penyakit Addison]], purpura trombositopenik primer, [[penyakit Hashimoto]], anemia hemolitik autoimun, [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes melitus tipe I]], kelainan jaringan ikat campuran.