Daftar Raja Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
Angayubagia (bicara | kontrib)
Baris 8:
{{utama|Wangsa Warmadewa}}
Berikut daftar raja Bali Kuno, Wangsa Warmadewa;
* [[Sri Kesari Warmadewa|Śri Kesari Warmadewa]] (ca. 913-914 M), disebutkan dalam prasasti Blanjong (835 Ç), Prasasti Panempahan dan Prasasti Malet Gede (835 Ç)
* [[Ugrasena (raja Bali)|Śri Ugrasena]] (ca. 915-942 M). Raja Ugrasena mengeluarkan prasasti-prasastinya tahun 837-864 Ç (915-942 M). Sedikitnya ada sembilan buah prasasti yang dikeluarkan, dan semuanya berbahasa bahasa Bali Kuno. Prasasti-prasasti yang dimaksud adalah prasasti Srokadan (837 Ç), Babahan I (839 Ç), Sembiran AI (844 Ç), Pengotan AI (846 Ç), Batunya AI (855 Ç), Dausa, Pura Bukit Indrakila AI (857 Ç), Serai AI (858 Ç), Dausa, Pura Bukit Indrakila BI (864 Ç), Gobleg, Pura Batur A.
* [[Ugrasena (raja Bali)|Śri Ugrasena]] (ca. 915-942 M)
<!-- [[Agni Nripati]] (Saka 841-875/ca. 919-953 M) Kemungkinan sama dengan Śri Ugrasena.-->
* Sang Ratu Sri Haji [[Tabanendra Warmadewa]] (ca. 955-967 M) memerintah bersama dengan permaisurinya yaitu [[Sri Subhadrika Dharmmadewi]] pada kurun waktu 877-889 Ç (955-977 M). Sedikitnya ada 4 prasasti yang memuat nama raja suami-istri tersebut, yakni prasasti Manik Liu AI (877 Ç), Manik Liu BI (877 Ç), Manik Liu C (877 Ç), Kintamani A (889 Ç)
* [[Tabanendra Warmadewa]] (ca. 955-967 M)
* [[Indrajayasingha Warmadewa]] disebut juga ''Candrabhaya Singha Warmadewa'' (penguasa bersama, Saka 878-896/ca. 956-974 M), pendiri [[Pura Tirta Empul|Tirta Empul]]. dan berdasarkan prasasti Manukaya (882 Ç)
* [[Janasadhu Warmadewa]] (ca. 975 M), satu-satunya prasasti atas nama raja tersebut adalah prasasti Sembiran AII (897 Ç).
* [[Śri Wijaya Mahadewi]] (ratu, ca. 983 M), Satu-satunya prasasti menyebut nama raja ini adalah prasasti Gobleg, Pura Desa II (905 Ç)
* [[Mahendradatta|Gunapriya Dharmapatni]] atau Gunaprya Dharmapatni-Dharmo Udayana Warmadewa (ratu, sebelum 989-1007 M).{{efn|ia memiliki tiga orang putra, Airlangga (Raja Kahuripan - sebelum disebut Kerajaan Kediri), Marakata, dan Anak Wungsu.}} Memerintah bersama [[Udayana|Dharma Udayana Warmadewa]] (ca. 989-1011 M) [suami Gunapriya] Raja suami istri itu termuat dalam beberapa prasasti, yakni Prasasti Bebetin A I (911 Ç), Serai AII (915 Ç), Buwahan A (916 Ç), Sading A (923 Ç). Dalam prasasti, nama Gunapriyadharmapatni lebih dahulu disebutkan daripada Udayana. Pada tahun 933 Ç, terbit sebuah prasasti atas nama raja Udayana sendiri, tanpa permaisurinya, yakni Prasasti Batur, Pura Abang A (933 Ç).
* [[Śri Ajñadewi]] atau Çri Adnya Dewi (ratu, ca. 1011-1016 M) yang mengeluarkan prasasti Sembiran AIII (938 Ç)
* [[Marakata Pangkaja|Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja]] atau ''Marakata Pangkaja Sthana Tunggadewa'' atau ''Paduka Haji Sri Dharmawangsawardhana Marakatapangkajasthanottunggadewa''(ca. 1022-1025 M) [anak Dharma Udayana] yang mengeluarkan prasasti-prasasti antara lain Prasasti Batuan (944 Ç), Prasasti Sawan AI (945 Ç), Tengkulak A (945 Ç), Buwahan B (947 Ç).
 
* [[Airlangga]] (c. 1025-1042; Raja di [[Kerajaan Kediri]] sebelum 1019 M) [saudara [[Marakata Pangkaja|Marakata]]]
** [[Anak Wungsu]] (ca. 971-999 Ç, 1049-1077 M) [saudara Airlangga dan [[Marakata Pangkaja|Marakata]]] Raja yang memerintah terlama diantara raja-raja pada jaman Bali Kuno. Ada 31 prasasti dikeluarkannya atau yang dapat diidentifikasikan sebagai prasasti-prasasti yang terbit pada masa pemerintahannya.
* [[Śri Maharaja Walaprabhu]] (antara 1001-1010 Ç, 1079–1088 M) mengeluarkan tiga buah prasasti yaitu Prasasti Babahan II, prasasti Ababi A, prasati Klandis.
* [[Śri Maharaja Sakalendukirana Laksmidhara Wijayottunggadewi]] atau ''Paduka Sri Maharaja Sri Çlendukirana Isana Gunadharmma Lakumidhara Wijayatunggadewi'' (ratu, ca. 1088-1101) Gelar ini terbaca dalam prasasti Pengotan BI (1010 Ç) dan Pengotan BII (1023 Ç).
* [[Śri Maharaja Sri Suradhipa]] (ca. 1115-1119) mengeluarkan prasasti-prasasti Gobleg, Pura Desa III (1037 Ç), Angsari B (1041 Ç), Ababi, dan Tengkulak D.
 
=== Wangsa Jaya ===