Red Dead Redemption 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 73:
}}
''Red Dead Redemption 2'' mendapat "pujian universal" dari para kritikus, menurut [[agregator ulasan]] [[Metacritic]].<ref name="MC PS4" /><ref name="MC XBO" /> Game ini adalah game PlayStation 4 dan Xbox One dengan rating tertinggi di Metacritic bersama dengan ''Grand Theft Auto V'' milik Rockstar, dan merupakan game dengan rating tertinggi kelima secara keseluruhan, bersamaan dengan sebelas game lainnya.<ref>{{cite web |url=http://www.metacritic.com/browse/games/score/metascore/all/all?view=condensed&sort=desc |title=Highest and Lowest Scoring Games |work=[[Metacritic]] |publisher=[[CBS Interactive]] |accessdate=August 6, 2019 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20190616191441/http://www.metacritic.com/browse/games/score/metascore/all/all?view=condensed&sort=desc |archivedate=June 16, 2019 |url-status=live }}</ref> Para pengulas memuji susunan karakter, cerita, gameplay dan pertempuran, desain dunia terbuka, dan musiknya. Matt Bertz dari ''[[Game Informer]]'' menyebut game tersebut sebagai "petualangan terbesar dan paling kohesif yang pernah dibuat Rockstar",<ref name="Game Informer Review" /> David Meikleham dari ''GamesRadar+'' merasa bahwa game ini "mewakili puncak desain video game saat ini".<ref name="GamesRadar Review" /> Keza MacDonald dari ''[[The Guardian]]'' mendeklarasikannya sebagai game yang menjadi "patokan" dan "pencapaian baru untuk dunia video game yang penuh dengan kehidupan";<ref name="Guardian Review" /> Luke Reilly dari [[IGN]] menamakannya sebagai "salah satu game terhebat di zaman modern".<ref name="IGN Review" /> Peter Suderman, menulis untuk ''[[The New York Times]]'', menganggap ''Red Dead Redemption 2'' sebagai contoh video game sebagai bentuk [[seni]], menjelaskan bahwa game ini "[menceritakan] cerita individu dengan latar belakang identitas nasional dan budaya, membongkar genre mereka sambil memajukan bentuk," dan membandingkannya dengan karya-karya film dan televisi saat ini seperti ''[[The Godfather]]'' dan ''[[The Sopranos]]''.<ref name="NYT Art" />
 
 
Meikleham dari ''GamesRadar'' menulis bahwa, "dari segi cerita, ini mungkin game triple-A paling berani yang pernah dibuat", memuji cerita yang tak dapat diprediksi dan membandingkan [[epilog]] "ber-kaliber tinggi" dari game tersebut dengan narasi di game ''[[The Last of Us]]'' (2013).<ref name="GamesRadar Review" /> ''The Guardian'' juga memuji lika-liku dan kejutan yang ada dalam cerita, memuji kemampuan penulis untuk menggabungkan cerita-cerita kecil ke dalam keseluruhan narasi.<ref name="Guardian Review" /> Nick Plessas dari ''[[Electronic Gaming Monthly]]'' mencatat bahwa cerita terbaik dalam game dapat "ditemukan dan dibentuk sendiri" oleh pemain.<ref name="EGM Review" /> ''[[Game Informer]]'' merasa bahwa narasi game tidak repetitif, suatu hal yang mengesankan mengingat betapa panjangnya cerita game tersebut.<ref name="Game Informer Review" /> Sebaliknya, Kallie Plagge dari ''[[GameSpot]]'' dibuat frustrasi oleh prediktabilitas cerita di tengah game, meskipun mengakui bahwa pengulangan seperti ini adalah bagian "penting" dari cerita Arthur.<ref name="GameSpot Review" /> Alex Navarro dari ''[[Giant Bomb]]'' merasa bahwa narasi game tersebut terbebani oleh penggambaran [[penduduk asli Amerika]] yang [[klise]] dan misi sampingan yang "sangat menjengkelkan".<ref name="Giant Bomb Review" /> Beberapa pengulas juga mengomentari momen-momen awal game yang lambat.<ref name="USgamer Review" /><ref name="Polygon Review" />