Bulue, Marioriawa, Soppeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tempat menarik: penduduk |
k mengatur susunan kalimat |
||
Baris 42:
Destinasi ini juga memiliki empat kolam yang bisa digunakan pengunjung untuk berendam maupun berenang dengan kedalaman dan suhu air berbeda-beda.Selain berendam, tempat wisata ini juga bisa dijadikan spot keren hunting foto bertema alam. Berjalan menyusuri jalan setapak di sebelah kolam, pengunjung akan menemukan sebuah sungai kecil yang beras,
Tradisi menggantung Batu pada dahan pepohonan di area permandian, diawali dengan adanya tradisi masyarakat Marioriawa yang gemar merantau, sebelum merantau biasanya mereka berkunjung dan berziarah pada leluhur biasanya di mulai dari kunjungan ke Makam Petta Jangko Datu Maririawa, di JeraE Madining terletak di pinggir danau Tempe Kelurahan Attang Salo kemudian kunjungan di lanjutkan ke Makam La Temmu Page Datu Marioriawa, di JeraE Panci yang terletak Kaki Gunung Desa Bulue, setelah itu berkunjung ke Makam Datu Kajuara di Jera'E Kajuara yang terletak diatas Gunung,di Desa Bulue dan setelah kembali dari Makam Datu Kajuara biasanya mereka mampir mandi-mandi di sebuah mata Air Panas UwaE BebbaE di Lejja kemudian menggantung sebuah batu di dahan pepohonan, agar kelak di kemudian hari jika berhasil dirantau akan kembali menginjakkan Kaki (
Diera Reformasi,Pemandian Air Panas UwaE BebbaE di Lejja pihak Dinas Prawisata Kabupaten Soppeng di bangun dan di
▲Diera Reformasi,Pemandian Air Panas UwaE BebbaE di Lejja pihak Dinas Prawisata Kabupaten Soppeng di bangun dan di kembangkan menjadi obyek wisata yang menarik, tradisi menggatung batupun berubah dengan berbagai varian dan niat, ada yang menggatung batu ada juga botol dll, niatpun juga sudah bermacam-macam, diantaranya masalah jodoh dll.{{Marioriawa, Soppeng}}
{{Authority control}}
|