Syarif Hussein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bkusmono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 2:
{{bedakan|Husain bin Ali}}'''Syarif Husain bin Ali''' ([[1856]]-[[1931]]) adalah pemimpin Arab dari [[Bani Hasyim]], dia keturunan ke 37 dari [[Nabi Muhammad]] dan merupakan keturunan dari [[Wangsa Hasyimiyah]]. Syarif Husain bin Ali diangkat menjadi [[Gubernur]] [[Makkah]] pada [[1908]] oleh [[Kekhalifahan Utsmaniyah]] dan setelah melakukan [[Pemberontakan Arab]] pada 1916, Syarif Husain bin Ali menjadi Raja Hijaz antara [[1916]]-[[1924]]. Tujuan dari pemberontakan ini adalah mendirikan negara Arab bersatu yang terbentang dari [[Alepo]] di [[Suriah]] sampai [[Aden]] di [[Yaman]] dimana Inggris sudah berjanji untuk mengakuinya.
 
Tiga putra Husain bin Ali menjadi pemimpin di dunia Arab, yaitu [[Ali dari Hejaz|Ali]] sebagai raja Hejaz, [[Faisal I dari Irak|Faisal]] sebagai raja [[Kerajaan Irak|Iraq]] dan [[Abdullah I dari Yordania|Abdullah]] sebagai Emir [[Transyordania]]. Dua hari setelah pembubaran [[Kekhalifahan Ustmaniyah]] di turki, Syarif Husain bin Ali mendeklarasikan dirinya sebagai [[Khalifah]] yang baru, tetapi hal itu tidak berlangsung lama, setelah [[Ibnu Saud]] menyerang dan mengalahkan putranya [[Ali dari Hejaz]]mengalahkannya pada [[1924]], sehingga Syarif Husain harus turun tahta Hijaz dan, memilihmenyerahkan [[Siprus]]kekuasaan sebagaipada tempat tinggalnya sejak itu. Baikputranya [[Ali dari Hejaz]] maupunserta [[Ibnulari Saud]]ke tidakAmman, tertarikYordania dengandimana gelarputranya [[kalifah]].menjadi SyarifEmir Husain meninggal di [[Amman]], [[Yordania]]disana.{{Infobox royalty
 
Di Amman Hussein masih memanggil dirinya kalifah dan berprilaku seperti raja, hal ini membuat Abdullah tidak senang dan mengusirnya ke [[Aqaba]], akhirnya Syarif Husain memilih tinggal di [[Siprus]] bersama putranya yang lain. Pada 1930 pada saat dia sudah cacat karena terserang stroke, Abdullah memanggil ayahnya kembali ke Amman.
 
Baik [[Ali dari Hejaz]] maupun [[Ibnu Saud]] tidak tertarik dengan gelar [[kalifah]]. Syarif Husain meninggal di [[Amman]], [[Yordania]].{{Infobox royalty
|name = Husain
|title = Syarif