Aswatama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 41:
== Kutukan bagi Aswatama ==
Setelah Aswatama mengarahkan Brahmastra menuju perut Utari yang sedang mengandung, senjata itu berhasil membakar janin Utari, tetapi [[Kresna]] menghidupkannya lagi. Akhirnya, Kresna mengutuk Aswatama agar menderita [[kusta]] dan mengembara di Bumi sampai akhir zaman [[Kaliyuga]]. Aswatama juga dipaksa menyerahkan batu permata berharga (''mani'') yang melekat di dahinya, yaitu permata yang membuatnya tidak takut terhadap segala senjata, penyakit, atau rasa lapar, dan membuatnya tak takut terhadap para [[dewa (Hindu)|dewa]], [[raksasa]], [[detya]], dan [[naga]]. Setelah permatanya dilepaskan, bekas lekatannya meninggalkan luka di dahinya, yang mengeluarkan darah berbau tidak sedap yang tidak akan pernah berhenti mengalir sampai akhir zaman Kaliyuga.<ref>K M Ganguly(1883-1896). [http://www.sacred-texts.com/hin/m10/m10016.htm The Mahabharata,Book 10: Sauptika Parva Section 16] sacred-texts.com,October 2003,Retrieved 2014-07-04</ref>
Di [[India]] masa kini, Aswatama telah menjadi [[legenda urban]], dan dipercaya masih hidup serta mengembara ke berbagai kuil [[Siwa]], memohon agar lukanya dapat disembuhkan.<ref name="india.com">{{citation| url=https://www.india.com/festivals-events/mahabharat-mythology-is-ashwatthama-still-alive-even-after-5000-years-4048516/| title=Is Ashwatthama Still Alive Even After 5000 Years?| editor=Dianne Nongrum| author=India.com Staff| publisher=India.Com | date=4 Juni 2020}}</ref>
== Pewayangan Jawa ==
|