Tamjidullah II dari Banjar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
||
Baris 158:
== Sultan Muda ==
Ia merupakan putera tertua dari [[Putra mahkota]] Sultan Muda Abdul Rachman dengan seorang selir Tionghoa (Nyai Dawang bergelar Nyai Besar Aminah). Dari perkawinan terdahulu Sultan Muda Abdul Rachman dengan isteri utama Ratu Sultan Abdul Rahman (adik Pangeran Antasari) menghasilkan seorang putera calon pewaris Kesultanan Banjar bernama Rakhmatillah, namun putera tersebut meninggal semasa masih bayi.
Pemerintah Hindia Belanda sebelumnya sudah mengangkat Pangeran Tamjid sebagai mangkubumi semasa ayahnya (Sultan Muda Abdurrahman) masih hidup, kemudian setelah ayahnya mangkat, ia dilantik menjadi Sultan Muda sejak [[10 Juni]] [[1852]] merangkap jabatan mangkubumi yang telah dijabatnya sebelumnya. Sebagai mangkubumi (rijksbestuurder) dan Putera Mahkota, Pangeran Ratu Sultan Muda Tamjidillah memperoleh gaji f 12.000 dan hasil ''peramasan'' (tambang emas) senilai 40 tahil @75 - 3.000 setahun.<ref> (1861){{cite book|pages=70|url=http://books.google.co.id/books?id=ZxkmAQAAIAAJ&dq=Peaboe%20Anom&pg=PA70#v=onepage&q=Peaboe%20Anom&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=23|publisher=Ter Lands-drukkerij}}</ref>
|