Dividen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
# '''Dividen tunai'''; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam bentuk [[tunai]] dan dikenai [[pajak]] pada tahun pengeluarannya. Perusahaan publik biasanya membayarkan dividen ini secara berkala antara dua sampai empat kali dalam satu tahun dan dividen ini biasanya dikenai pajak sesuai dengan aturan yang berlaku pada saat dikeluarkannya dividen tersebut.
# '''Dividen saham'''; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham. Metode ini mirip dengan ''stock split'' karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah [[kapitalisasi pasar]]. Sehingga, para pemegang saham akan menerima saham lebih banyak setelah mendapatkan dividen saham ini.
# '''Dividen properti'''; dibayarkan dalam bentuk [[aset]]. Pembagian dividen dengan cara ini jarang dilakukan. Jenis pembagian dividen seperti ini jarang dilakukan oleh perusahaan karena sulit dalam perhitungannya. Perusahaan yang melakukan dividen properti biasanya karena uang tunai yang ada di perusahaan sudah terlanjur masuk dalam [[investasi]] pada perusahaan lain.
# '''Dividen skrip'''; dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat janji [[hutang]]. Perusahaan akan membayarkan dividen ini pada waktu dan jumlah yang telah ditentukan sesuai surat janji hutang. Selain itu, surat hutang ini akan dikenakan bunga sampai uang tersebut dibayarkan kepada pemilik saham. Dividen skrip dipakai karena berkurangnya persediaan uang tunai dalam perusahaan yang akan menyebabkan perusahaan mempunyai hutang jangka pendek kepada pemegang sura tersebut.
# '''Dividen likuidasi'''; diartikan sebagai bentuk pengembalian [[modal]]. Hal ini berlaku jika perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan akan mengeluarkan dividen likuidasi jika masih memiliki sedikit sisa kekayaan yang dimiliki, sebaliknya jika tidak ada sisa kekayaan maka para pemegang saham tidak akan mendapat dividen.
Perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, jika dalam kasus perusahaan ingin menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi atau pengembangan usaha yang sementara berjalan.<ref>{{Cite web|date=2019-07-09|title=Demi Ekspansi, Emiten-emiten Ini Tahan Laba {{!}} Market|url=https://market.bisnis.com/read/20190709/192/1122200/demi-ekspansi-emiten-emiten-ini-tahan-laba|website=Bisnis.com|language=en|access-date=2020-10-06}}</ref>
|