Pertumbuhan ekonomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan artikel
Baris 1:
[[Berkas:WeltBIPWorldgroupOECDengl.PNG|jmpl|297x297px|Pertumbuhan Ekonomi Dunia]]
{{riset asli}}
'''Pertumbuhan ekonomi''' adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data [[Produk Domestik Bruto|produk domestik bruto]] (PDB) atau pendapatan output perkapita.<ref> {{cite journal|title= Pemberdayaan Kelompok Agroindustri Dalam Upaya Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur|authors= Sri Eka Astutiningsih, Citra Mulya Sari|journal= Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan|volume= 2|number= 1|date= Juni 2017|page= 3|issn= 2541-1470|url= https://e-journal.unair.ac.id/JIET/article/view/5500}} </ref> Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Dengan di ketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas pembangunan. Menurut Todaro dan Smith (2004) terdapatTerdapat tiga faktor atau komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal (''capital accumulation''), pertumbuhan penduduk (''growth in population''), dan kemajuan teknologi (''technological progress'').<ref>Muta'ali,Lutfi.(2015).Teknik Analisis Ragional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, Dan Lingkungan.Yograkarta:Badan perbit Fakultas Gegrafi (BPFG) Universitas Gajah Mada</ref>
{{tanpa referensi}}
{{rapikan}}
'''Pertumbuhan ekonomi''' adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data [[Produk Domestik Bruto|produk domestik bruto]] (PDB) atau pendapatan output perkapita.<ref> {{cite journal|title= Pemberdayaan Kelompok Agroindustri Dalam Upaya Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur|authors= Sri Eka Astutiningsih, Citra Mulya Sari|journal= Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan|volume= 2|number= 1|date= Juni 2017|page= 3|issn= 2541-1470|url= https://e-journal.unair.ac.id/JIET/article/view/5500}} </ref> Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Dengan di ketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas pembangunan. Menurut Todaro dan Smith (2004) terdapat tiga faktor atau komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal (''capital accumulation''), pertumbuhan penduduk (''growth in population''), dan kemajuan teknologi (''technological progress'').<ref>Muta'ali,Lutfi.(2015).Teknik Analisis Ragional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang, Dan Lingkungan.Yograkarta:Badan perbit Fakultas Gegrafi (BPFG) Universitas Gajah Mada</ref>
 
== Pengukuran pertumbuhan ekonomi ==
== Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi ==
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, ''Gross[[produk Nationaldomestik Product''bruto]] (GNPPDB), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya. Pengukuran tersebut tidak bisa dilakukan setiap saat dikarenakan data yang tersedia belum tentu ada, sehingga data yang diambil adalah data triwulan atau data tahunan. Data yang digunakan adalah hasil perubahan barang dan jasa yang diubah ke satuan moneter bedasarkan harga konstan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi yakni:
 
== Teori <math>Pertumbuhan Ekonomi(t)=\frac{(PDBt ==- PDBt-1)}{PDBt-1}*100%</math>
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang dikemukakan beberapa ahli untuk mengungkapkan konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:
=== Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis ===
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
 
Pertumbuhan ekonomi tahun t dapat diketahui dengan membandingkan PDB tahun sekarang dengan tahun yang lalu. Jika interval waktu t lebih dari satu periode, PDB dapat dirumuskan seperti berikut.
==== Werner Sombart ([[1863]]-[[1947]]) ====
 
<math>PDBt={(PDB0)}(1 + r)^t</math>
 
Dimana PDB0 adalah PDB periode awal dan r adalah tingkat pertumbuhan PDB.<ref name=":0">{{Cite book|last=Kusumawardani|first=Dewi|date=2009|url=|title=Ekonomi|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-192-7|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Teori pertumbuhan ekonomi ==
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang dikemukakan beberapa ahli untuk mengungkapkan konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagaididasarkan berikutdari teori pertumbuhan ekonomi historis, klasik, dan neo-klasik.<ref name=":1">{{Cite web|title=Teori Pertumbuhan Ekonomi Kelas XI Ekonomi {{!}} Zenius Education|url=https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1229/teori-pertumbuhan-ekonomi|website=zenius.net|access-date=2020-10-08}}</ref>
 
=== Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis ===
Teori ini berkembang di Jerman. Teori ini beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi harus dilihat dari masa prasejarah hingga masa industri. Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut.<ref>{{Cite web|date=2020-02-11|title=Mengenal Macam-Macam Teori Pertumbuhan Ekonomi|url=https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-macam-macam-teori-pertumbuhan-ekonomi-3206/|website=Kelas Pintar|language=en-US|access-date=2020-10-08}}</ref><ref name=":2"> {{cite journal|author=Diana Wijayanti|year=2002|title=Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi|url=https://journal.uii.ac.id/JEP/article/download/667/592|volume=7|page=185|issn=1410-2641|jounal=Jurnal Ekonomi Pembangunan|number=2}} </ref><ref name=":0" />
 
==== [[Werner Sombart ([[1863]]-[[1947]]) ====
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
 
Baris 26 ⟶ 33:
* Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
* Timbulnya pertukaran barang dan jasa
* Pertukaran belum didasari profitkeuntungan motivesepihak
 
===== Masa kapitalis =====
Baris 60 ⟶ 67:
# Mengutamakan kepentingan bersama
 
==== [[Friedrich List ]] ====
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
# Masa berburu dan pengembaraan
Baris 74 ⟶ 81:
# Rumah tangga dunia
 
==== [[Walt Whitman Rostow|Walt Whiteman Rostow]] ====
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul ''The Stages of Economic Growth'' menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut, yaitu: tahap masyarakat tradisional, tahap prakondisi menuju lepas landas, tahap lepas landas, tahap dorongan menuju kematangan dan terakhir adalah tahap konsumsi massa tinggi.<ref> {{cite journal|title= Melacak Pembuktian Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi|author= Diana Wijayanti|jounal= Jurnal Ekonomi Pembangunan|volume= 7|number= 2|year= 2002|issn= 1410-2641|page= 185|url= https://journal.uii.ac.id/JEP/article/download/667/592}} </ref>
 
=== Teori Klasik dan Neo Klasik ===
Teori klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara menekankan faktor-faktor produksi yang ada. Pencetus teori klasik terdiri dari.<ref name=":1" /><ref name=":2" /><ref name=":0" />
 
=====[[Adam Teori Klasik =Smith]]====
 
====== [[Adam Smith]] ======
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul ''An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations''.
 
====== [[David Ricardo]] ======
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (''statonary state''). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul ''The Principles of Political and Taxation''.
 
==== Teori[[Thomas NeoklasikMalthus|Thomas Robert Malthus]] ====
Teori ini berpendapat bahwa jumlah penduduk yang berlebih dapat mengakibatkan kekurangan pangan dan kehidupan masyarakat stagnan. Faktor-faktor yang mempengaruhi teori tersebut yakni jumlah penduduk, teknologi, sumber daya alam, dan modal.
 
====== [[RobertTeori Solow]]Neoklasik ======
Teori neo-klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dengan menekankan faktor-faktor produksi saja, tetapi melihat segi penawaran pasar juga. Pencetus teori neo-klasik terdiri dari.<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian dan Teori Pertumbuhan Ekonomi Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/16/133000169/pertumbuhan-ekonomi--pengertian-dan-teori-pertumbuhan-ekonomi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-10-08}}</ref><ref name=":0" />
 
====== [[AdamRobert SmithSolow]] ======
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
 
====== [[Harrord Domar]] ======
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
 
==== Schumpeter ====
Teori ini beranggapan bahwa faktor terpenting pertumbuhan ekonomi adalah kewirausahaan.
 
== Faktor-Faktorfaktor Pertumbuhanpertumbuhan Ekonomiekonomi ==
Terdapat beberapa faktor atau hal yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, di antaranya adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, dan sumber daya modal.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/26/184500569/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-10-04}}</ref>
 
=== Sumber Daya Manusia ===
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumbersumber daya manusia (SDM). SDM merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
 
=== Sumber Daya Alam ===
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, [[sumber daya alam]] saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
 
=== Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ===
Baris 108 ⟶ 121:
 
=== Budaya ===
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, [[KKN]] (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.
 
=== Sumber Daya Modal ===