Kamulah Satu-satunya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
IreneLouie (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
IreneLouie (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 20:
'''Kamulah Satu-satunya''' adalah [[film drama]] [[komedi]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2007]]. Film yang disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]] ini dibintangi oleh [[Nirina Zubir]], [[Didi Petet]], [[Junior Liem]], [[Fanny Fadillah]], [[Tarzan (pelawak)|Tarzan]], [[Dennis Adhiswara]], [[Ringgo Agus Rahman]] dan [[Andhara Early]].
==
Indah ([[Nirina Zubir]]) adalah seorang gadis
Indah sangat menyukai lagu-lagu [[Dewa 19]] yang menurutnya sangat inspirasional. Impian tersebut akhirnya bisa menjadi kenyataan setelah ada pengumuman resmi dari band tersebut bahwa mereka akan membagikan 10
Meskipun Indah tidak mendapatkan tiket tersebut saat pengumuman berlangsung, tetapi sahabat karib Indah yang bernama Bowo ([[Junior Liem]]), yang diam-diam sangat menyukai Indah, tidak tahan melihat Indah bersedih sehingga ia mengusahakan untuk membawa Indah berjumpa dengan band tersebut. Ia memperkenalkan Indah kepada Ellis (Tachia Naomi) yang telah mendapatkan tiket Dewa 19 dari pengumuman undian tersebut. Indah kemudian merayu Ellis dengan segala macam cara hingga akhirnya Indah mendapatkan tiket tersebut dari Ellis. Abah Daim yang mengetahui hal itu sangat marah kepada Indah dan Bowo hingga menyita tiket tersebut dan tidak mengizinkan Indah pergi ke Jakarta karena Abah Daim tidak ingin kehilangan Indah seperti kehilangan ibu Indah, yang merantau ke Jakarta demi menjadi penyanyi terkenal. Indah sangat marah dan mengurung diri di kamarnya. Bowo yang mengetahui hal itu menggadaikan sepeda miliknya dan memberikan pembuka gembok kotak tempat tiket itu disimpan kepada Indah agar Indah bisa pergi ke Jakarta dengan bis.
Saat Indah tiba di Jakarta, kenyataan yang ditemukan di Jakarta tidaklah seindah bayangan Indah. Ia mulai tersesat di sana, dikejar preman dan bertemu dengan sopir taksi bernama Franky ([[Fanny Fadillah]]). Franky kemudian menipu dan meninggalkan Indah sendirian di Jakarta hingga tiketnya hilang. Saat Indah tiba di sebuah kafe di Kemang, tempat Dewa 19 akan tampil, ia dihadang oleh dua satpam ([[Dennis Adhiswara]] dan [[Ringgo Agus Rahman]]) yang bertugas menjaga kafe. Karena Indah tidak membawa tiket tersebut, ia diusir dari kafe dan dituduh oleh para penonton lain sebagai penipu. Indah kemudian bertemu dengan Franky dan mengejarnya hingga Franky babak belur karena dipukuli massa. Franky kemudian mengembalikan tiket itu ke Indah, tetapi Indah tidak memiliki uang sehingga ia terlantar di jalanan.
== Pranala luar ==
|