Front Mahasiswa Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SiAnkDemnas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
SiAnkDemnas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
== Sejarah ==
Gerakan mahasiswa sering menjadi pelopor perjuangan di suatu bangsa. Hal ini disebabkan karena mahasiswa adalah golongan [[militan]], [[patriotik]] dan [[demokratik]] yang mempunyai ciri-ciri khusus mobilitas tinggi, aktif dan [[dinamis]] dan cinta perubahan. Sejak masa pra kemerdekaan sampai dengan penumbangan gerakan reformasi, gerakan mahasiswa telah konsisten dalam menunjukkan keikutsertaan mewarnai perubahan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda di era kebangkitan nasional seperti organisasi [[Budi Utomo|Boedi otomoOetomo]], [[Perhimpunan Indonesia]] dan kelompok-kelompok diskusi serta gerakan pro demokrasi.<ref>{{Cite book|last=A. Prasetyantoko|first=Wahyu Indriyo|date=2001|url=|title=Gerakan Mahasiswa dan Demokrasi di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Alumni|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
 
Akhir tahun 80-an, setelah kelompok studi tidak mampu lagi menjadi wadah yang efektif untuk memperjuangkan kepentingan mahasiswa dan melawan pemerintahan [[orde baru]], para mahasiswa yang berpikir [[Patriotisme|patriotis]] dan [[demokratis]] kemudian mentransformasikan bentuk organisasinya dan berhimpun dalam wadah serikat-serikat mahasiswa. Akhir tahun 80-an hingga awal tahun 90-an adalah masa dimana serikat-serikat mahasiswa muncul sebagai alternatif bentuk organisasi yang maju pada waktu itu.<ref>{{Cite book|last=Widjojo|first=Muridan|date=1999|url=|title=Politik di Indonesia (Gerakan Mahasiswa)|location=Jakarta|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>
 
Pada tahun 1997 di [[Bandung]], berkumpul perwakilan komite aksi mahasiswa dari lima kota, yaitu dari [[Bandung]], [[[Yogyakarta]], [[Malang]], [[Jombang]] dan [[Surabaya]]. Dari lima kota inilah, kemudian lahir kesepakatan untuk membentuk sebuah jaringan nasional gerakan mahasiswa yang kemudian disebut dengan [[Forum Mahasiswa Nasional]] (FMN). Ditunjuk Zulkarnaen dari Bandung sebagai koordinator FMN. Pada masa ini FMN secara hakekat masih sebatas jaringan antar kota. Masih sebatas forum komunikasi. Belum mempunyai kesamaan garis politik. Selain itu, kepemimpinan organisasi yang dibentuk masih bersifat [[Pokja]] yang memimpin di kota-kota sampai yang aktif terlibat menjatuhkan rezim [[orde baru|Orde Baru]]. Kota-kota masih menggunakan garis politik masing-masing. Masih menggunakan identitasnya sendiri-sendiri. Dengan demikian, komite-komite aksi yang tergabung dalam jaringan FMN telah berperan aktif dalam membuka arus [[demokratisasi]] di era [[Soeharto]].<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
Pada November 2002 di [[Solo]], diadakan Workshop Pembangunan Organisasi Nasional yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan kota FMN, yaitu [[Padang]], [[Palembang]], [[Lampung]], [[Bandung]], [[Yogyakarta]], [[Purwokerto]], [[Malang]], [[Surabaya]], [[Jombang]], dan [[Mataram]]. Workshop diadakan di tengah keinginan yang semakin kuat untuk membangun organisasi massa berskala nasional yang memiliki kepemimpinan dan garis perjuangan yang tegas.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
[[Kongres]] Pendirian atau Founding Kongres FMN tanggal [[18 Mei 2003]], di [[wikt:balai_rakyat|Balai Rakyat]] [[Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur|Utan Kayu]] [[Jakarta]] yang merupakan satu tonggak kemajuan gagasan, dimana semangat perjuangan nasional mulai [[dipatri]] dalam diri anggota-anggota FMN.<ref>{{Cite book|last=Muhlas|first=Imam|date=2014|url=|title=Jalan Baru memecah Kebekuan, Front Mahasiswa Nasional|location=Bandung|publisher=Dian Cipta|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Tidak ada lagi perjuangan yang bersifat berjejaring dan terpecah-pecah. Seluruh komponen organisasi menyadari bahwasanya perjuangan mahasiswa skala nasional adalah kunci atas jawaban dari kebuntuan pergerakan mahasiswa selama itu. [[Kolektivisme|Kolektif]] Komite Pusat FMN telah mengakhiri sekian banyak konsolidasi organisasi menjadi satu titik puncak, yaitu dideklarasikanya FMN sebagai organisasi massa mahasiswa yang bersifat terbuka bagi seluruh massa mahasiswa Indonesia.
 
Pada Founding Kongres itulah, semua level organisasi dilebur dalam satu identitas [[Front Mahasiswa Nasional]], tidak ada lagi [[Forum Mahasiswa Nasional]], tidak ada lagi [[FMKR Palembang]], [[SMBL]] di [[Lampung]], [[FIM Bandung]], [[KIBLAT Yogya]], [[KMPR Jombang]], [[SMPR Surabaya]], [[SAMUDRA Malang]], maupun [[FKMM]] di [[Mataram]]. Semua menggunakan satu identitas organisasi dan berada di bawah kepemimpinan yang sama, yaitu [[Komite Pimpinan Pusat]] FMN.<ref name=":0" /><ref name=":1" />