Pasola: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
Baris 10:
== Proses upacara ==
[[Berkas:Bau Nyale festival.jpg|jmpl|250px|Tradisi nyale merupakan puncak dari segala kegiatan untuk memulai pasola.]]
Pasola diawali dengan pelaksanaan [[adat nyale]]. Adat nyale adalah salah satu upacara rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan [[cacing]] laut yang melimpah di pinggir [[pantai]].<ref name="Nusacendanabiz"> [http://www.nusacendanabiz.com/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=1&infoid=3 Pasola, Tragedi Asmara di Padang Savana], ''Nusacendanabiz''. Diakses pada 26 Mei 2010.</ref> Adat tersebut dilaksanakan pada waktu [[bulan purnama]] dan cacing-cacing laut (dalam bahasa setempat disebut ''nyale'') keluar di tepi pantai.<ref name="Nusacendanabiz"/> Para ''Rato'' (pemuka suku) akan memprediksi saat nyale keluar pada pagi hari, setelah hari mulai terang.<ref name="Nusacendanabiz"/> Setelah nyale pertama didapat oleh Rato, nyale dibawa ke majelis para Rato untuk dibuktikan kebenarannya dan diteliti bentuk serta warnanya.<ref name="Nusacendanabiz"/> Bila nyale tersebut gemuk, sehat, dan berwarna-warni, pertanda tahun tersebut akan mendapatkan kebaikan dan [[panen]] yang berhasil.<ref name="Nusacendanabiz"/> Sebaliknya, bila nyale kurus dan rapuh, akan didapatkan malapetaka.
== Manfaat ==
Pasola tidak sekadar menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang [[leluhur]].<ref name="hikmah pasola">Saadah, Sri (2002). Aneka budaya masyarakat Dani (Irja) dan Sumba (NTT). Proyek Pemanfaatan Kebudayaan,Direktorat Tradisi dan Kepercayaan, Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata 2. Jakarta. Hal 12-13.</ref> Pasola merupakan kultur [[religius]] yang mengungkapkan inti [[religiositas]] [[agama]] Marapu.<ref name="hikmah pasola"/> Pasola menjadi perekat jalinan [[persaudaraan]] antara dua kelompok yang turut dalam pasola dan bagi masyarakat umum.<ref name="manfaat pasola">Najib, Mohammad (1996). Demokrasi dalam perspektif budaya Nusantara, Jilid 2 Demokrasi dalam perspektif budaya Nusantara. Yogyakarta. LPKSM. Hal 45.ISBN 979-8867-01-7, 9789798867019.</ref> Pasola menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat setempat, karena hasil panen yang melimpah.<ref name="Kompas"> [http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/20/02584069/kemiskinan.tantangan.sumba Tradisi Pasola], ''Kompas''. Diakses pada 7 Mei 2010.</ref> Pasola dapat dijadikan tonggak kemajuan [[pariwisata]] Sumba, karena atraksi budaya ini sudah diketahui banyak wisatawan mancanegara.<ref name="Kompas"/> Hal ini terlihat dalam setiap acara pasola selalu ada turis asing yang datang.<ref name="Kompas"/> Warisan budaya ini merupakan aset untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.<ref name="Kompas"/>
== Referensi ==
|