Pemutar rel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Informasi Sejarah |
Perbaikan Ejaan, Daftar pemutar rel di Indonesia |
||
Baris 5:
== Sejarah ==
Pada awalnya, pemutar rel (dikenal juga sebagai ''meja putar'') digunakan untuk memutar troli/[[kereta]] kecil yang biasa terdapat di [[Tambang|area penambangan]] dengan lebar sepur 610mm
Saat itu sistem perkeretaapian masih belum mengenal sistem
Setelah [[lokomotif uap]] mencapai pada era keemasannya, konsep pemutar rel juga digunakan untuk memutar posisi lokomotif.<ref name=":0" /> Hal ini dilakukan agar [[masinis]] dapat memutar posisi kabin dan menjalankan lokomotif tanpa harus berjalan mundur ketika sampai di [[Terminus (dewa)|terminus]]. Selain itu apabila lokomotif dijalankan mundur dengan posisi kabin berlawanan dengan arah jalannya lokomotif maka otomatis jarak pandang masinis terhadap rel akan terganggu oleh badan lokomotif. Pemutar rel dapat diputar secara manual dengan tenaga manusia atau secara otomatis dengan mesin.
== Pemutar rel di Indonesia ==
# Stasiun Bandung
# Stasiun Blitar
# Stasiun Madiun
# Stasiun Kertosono
# Stasiun Surabaya Pasarturi
# Stasiun Lempuyangan
# Stasiun Bedono
# Stasiun Ambarawa
# Stasiun Jatinegara
# Stasiun Jember
# Stasiun Yosowilangun
# Stasiun Purwakarta
# Stasiun Cicalengka
# Stasiun Mojokerto
# Stasiun Padalarang
# Stasiun Cikampek
# Stasiun Cianjur
# Stasiun Sukabumi
# Stasiun Ciwidey
# Stasiun Anjerloer
# Stasiun Saketi
# Stasiun Tegal
# Stasiun Kutoarjo
# Stasiun Cilacap
# Stasiun Bangil
# Stasiun Yogyakarta Tugu
# Stasiun Ponorogo
# Stasiun Pamekasan
# Stasiun Tebingtinggi
# Stasiun Lampegan
(''Perlu penataan kembali'')
== Lihat pula ==
|