Stasiun Kasiyamlor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~stub
Fajri Fiqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 22:
Lekkerkerker (1938) dalam bukunya yang berjudul ''Land-en-Volk van Java'' menyebutkan bahwa jalur tempat stasiun ini berada aslinya adalah jalur trem dengan lebar sepur 600&nbsp;mm menuju Puger. Pembangunan diprakarsai oleh [[Staatsspoorwegen]], dengan melanjutkan jalurnya dari Lumajang menuju Rambipuji via Balung. Jalur dan stasiun-stasiunnya sendiri dibuka pada tanggal 3 Mei 1913 untuk segmen Rambipuji–Balung. Selanjutnya, jalur kemudian dibuka pula untuk segmen Lumajang–[[Stasiun Kencong|Kencong]] pada tanggal 25 Agustus 1927 dan kemudian ke arah Balung pada tanggal 1 November 1928. Pada tanggal 1 November jalur ini diputuskan untuk diganti sepurnya menjadi 1.067&nbsp;mm.<ref>{{Cite book|title=Land en volk van Java|last=Lekkerkerker|first=C.G.|publisher=J.B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij|year=1938|isbn=|location=|pages=}}</ref>
 
Stasiun ini dinonaktifkan bersama dengan penutupan jalur Lumajang–Balung pada tahun 1986, karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, dan tidak ada satupun lokomotif diesel hidraulik/elektrik yang bisa melewati jalur ini, dikarenakan dipo lokomotif Jember tidak memiliki Lokomotif diesel dengan tekanan sangat ringan (R25). Kondisi bangunan kini masih utuh, tetapi tidak digunakan.
 
== Referensi ==