Malikussaleh dari Samudera Pasai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdi tahun\b +pada tahun)
Iqbalhafidh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Makam Sultan Malik As-Shalih (Malikussaleh).jpg|kiri|jmpl]]
'''Sultan Malikussaleh''' merupakan sultan pertama kerajaan Islam pertama di [[Nusantara]], yaitu [[Samudera Pasai]]. Ia memerintah mulai tahun [[1267]]. Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang bisa membaca [[Al-Qur'an|Al-quran]] pada abad 13 dahulu. Maka, beliau mulanya bernama '''Meurah Silu''' akhirnya bergelar Malikkussaleh yang artinya Malik yang saleh. Ia adalah keturunan dari Sukee Imeum Peuet. Sukee Imeum Peuet adalah sebutan untuk keturunan empat maharaja/[[meurah]] bersaudara yang berasal dari Mon Khmer (Champa) yang merupakan pendiri pertama kerajaan-kerajaan di Aceh pra-Islam, diantaranya Maharaja Syahir Po-He-La yang mendirikan [[Kerajaan Peureulak]] di [[Aceh Timur]], Syahir Tanwi yang mendirikan [[Kerajaan Jeumpa]] di [[Bireuen]], Syahir Poli (Pau-Ling) yang mendirikan Kerajaan Sama Indra di [[Pidie]] dan Syahir Nuwi yang mendirikan Kerajaan Indra Purba di [[Banda Aceh]] dan [[Aceh Besar]]. Nama Malikussaleh kini diabadikan sebagai [[Bandar Udara Malikus Saleh]] dan [[Universitas Malikussaleh]] (UNIMAL) di Aceh Utara.<ref>{{Cite web|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-4031167/kisah-juru-kunci-makam-raja-islam-pertama-di-nusantara|title=Kisah Juru Kunci Makam Raja Islam Pertama di Nusantara|last=Molana|first=Datuk Haris|website=detikTravel|language=id|access-date=2019-11-02}}</ref>