Pandu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted to revision 15179603 by LaninBot (talk)
Tag: Pembatalan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{about|tokoh ''Mahabharata''|organisasi|Kepanduan}}
{{TMH Infobox|
| Image = Pandu ki Shap.jpg
Baris 8 ⟶ 9:
| Asal = [[Hastinapura]], [[Kerajaan Kuru]]
| Istri = [[Kunti]] dan [[Madri]]
| Anak = [[Pandawa|Lima Pandawa]].{{br}}
* Dari Kunti: [[Yudistira]], [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], dan [[Arjuna]].{{br}}
* Dari Madri: [[Nakula]] dan [[Sadewa]].
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Kasta = kesatria
| Profesi = raja
| Tempat = [[Hastinapura]]
| Dinasti = [[Dinasti Kuru|Kuru]], [[Candrawangsa]]
| Ayah = [[Wicitrawirya]]{{br}}[[Byasa]] (''de facto'')
| Ibu = [[Ambalika]]
}}
Baris 21 ⟶ 23:
'''Pandu''' {{Sanskerta|पाण्‍डु|Pāṇḍu}} adalah nama tokoh dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', ayah dari para [[Pandawa]]. Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara; kakaknya [[Dretarasta]], sedangkan adiknya [[Widura]]. Menurut ''Mahabharata'', Dretarastra merupakan pewaris takhta [[kerajaan Kuru]] dengan pusat pemerintahan di [[Hastinapura]]. Karena ia buta, maka takhta diserahkan kepada Pandu, dengan Widura sebagai menteri, yang tidak memiliki ilmu kesaktian apapun tetapi memiliki ilmu kebijaksanaan yang luar biasa terutama bidang ketatanegaraan.
 
Pandu memiliki dua orang istri, yaitu [[Kunti]] dan [[Madri]]. Dalam ''Mahabharata'' diceritakan bahwa Pandu tidakpantang bisaberhubungan mempunyaibadan anakdengan istrinya akibat dikutuk oleh seorang[[Resi]] [[resiKindama]]. Kutukan itu terjadi setelah Pandu memanah resi tersebut tanpa sepengetahuannya, sebab pada saat itu sang resi berubah wujud menjadi [[kijang]]. Kedua istri Pandu mengandungpun berusaha memiliki keturunan tanpa berhubungan badan dengan cara memohon kepada [[dewa (Hindu)|dewa]]. Pada akhirnya, Pandu melanggar pantangannya sehinga tewas karenaakibat kutukan yang ditimpa kepadanya. Madri menyusul suaminya dengan cara membakar diri (''[[sati (praktik)|sati]]'').
 
Kata ''Pāṇḍu'' dalam [[bahasa Sanskerta]] berarti pucat. ''Mahabharata'' mendeskripsikan bahwa kulitnya memang pucat atau kekuningan.