Pembantaian Rengat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
Baris 23:
'''Pembantaian Rengat''' ({{lang-nl|Bloedbad van Rengat}}) atau dikenal pula sebagai '''Tragedi 5 Januari 1949''' merupakan peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] di [[Rengat, Indragiri Hulu|Rengat]], [[Riau]] pada akhir periode [[Agresi Militer Belanda II]], tepatnya pada 5 Januari 1949. Belanda menyerang Rengat pada pagi hari. Untuk menduduki Rengat, Belanda menerjunkan sebanyak 180 pasukan khusus [[Korps Speciale Troepen]] di bawah letnan Rudy de Me. Mereka melakukan penjarahan, pemerkosaan, dan eksekusi terhadap para perwira TNI, pegawai negeri, dan warga sipil.<ref name="Hoek16">Hoek, Anne-Lot. [https://www.insideindonesia.org/rengat-1949-part-1 "Rengat, 1949 (Part 1)"], ''[[Inside Indonesia]]'', 12 September 2016. Diakses pada 18 Oktober 2020.</ref><ref>{{Cite web|title=Pembantaian Kilat di Rengat|url=https://historia.id/politik/articles/pembantaian-kilat-di-rengat-PewAW|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-10-18}}</ref> Mayat para korban dibuang di Sungai Indragiri.<ref name="NU13" />
== Jumlah korban ==
Berapa jumlah korban tewas dalam pembantaian Rengat masih dalam perdebatan dan memiliki perbedaan siginifigan antarsumber. Sumber Indonesia yang didasarkan pada penuturan lisan dan kesaksian menyebut hampir 2.000 orang tewas. Namun, dokumentasi Belanda dalam Memorandum Excessennota (Nota Ekses) pada 1969 menyebut keseluruhan korban berjumlah 80 orang.<ref name="Hoek16" /><ref name="NOS16" /> Sumber lain mengklaim setidaknya 2.600 terluka dan tewas, termasuk ayah dari seorang penyair Indonesia terkenal [[Chairil Anwar]] yakni Toeloes, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Indragiri.<ref name="PNR17">[https://www.potretnews.com/berita/baca/2017/01/05/hari-ini-68-tahun-silam-2600-warga-rengat-dibantai-belanda-termasuk-ayah-penyair-terkemuka-chairil/ Hari Ini 68 Tahun Silam, 2.600 Warga Rengat Dibantai Belanda, Termasuk Ayah Penyair Terkemuka Chairil Anwar], ''Potret News Riau'', 5 Januari 2017. Diakses pada 18 Oktober 2020.</ref>▼
Berapa jumlah korban tewas dalam pembantaian Rengat masih dalam perdebatan dan terdapat selisih angka yang jauh antara sumber Indonesia dan dokumentasi Belanda. Sumber Indonesia yang didasarkan pada penuturan lisan menyebut hampir 2.000 orang tewas. Adapun dokumentasi Belanda dalam Memorandum Excessennota (Nota Ekses) pada 1969 menyebut keseluruhan korban berjumlah 80 orang.<ref name="Hoek16" /><ref name="NOS16" /> Angka ini didasarkan pada laporan seorang jaksa Belanda yang bertanggungjawab di daerah Riau. Ia mengatakan jumlah korban tewas dalam pembantaian Rengat telah diperbesar "luar biasa" oleh para narasumber yang berat sebelah.<ref name="NOS16" />
Di Rengat, terdapat sebuah tugu peringatan yang memuat daftar nama 186 korban tewas. Namun, pada bagian atas daftar tertulis "kurang lebih 1.500 orang" meninggal. Wasmad Rads, Himron Saheman, dan Susilowadi, yang menulis tentang pembantaian Rengat dalam bukunya sempat bahwa korban tewas mencapai ribuan orang. <ref name="NOS16" />
▲
== Peringatan ==
Setiap tahunnya, peristiwa Pembantaian Rengat diperingati oleh Pemerintah Indragiri Hulu dan masyarakat sebagai hari bersejarah.<ref>{{Cite journal|last=Safei|first=Mawar|last2=Abdul Rahim|first2=Qurratul ‘Ain|date=9 Juni 2020|title=Perenungan Diri dari Sisi Pendekatan Seni dalam 77 Tuju: Siri Ingatan kepada Kawan Karya Zaen Kasturi|url=http://dx.doi.org/10.37052/ml.33(1)no7|journal=Malay Literature|volume=33|issue=1|pages=123–148|doi=10.37052/ml.33(1)no7|issn=0128-1186}}</ref> Tanggal 5 Januari 1949 sempat dijadikan sebagai tonggak hari jadi Kabupaten Indragiri Hulu oleh sebagian kalangan, tetapi akhirnya menuai polemik karena dinilai melukai keluarga masyarakat yang menjadi korban.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2015-01-06|title=Saat Kota Rengat Riau Digempur Belanda pada 1949|url=https://www.liputan6.com/news/read/2156701/saat-kota-rengat-riau-digempur-belanda-pada-1949|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-10-18}}</ref>
|