Pembantaian Rengat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Pembantaian Rengat''' ({{lang-nl|Bloedbad van Rengat}}) atau dikenal pula sebagai '''Tragedi 5 Januari 1949''' merupakan peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] di [[Rengat, Indragiri Hulu|Rengat]], [[Riau]] pada akhir periode [[Agresi Militer Belanda II]], tepatnya pada 5 Januari 1949. Belanda menyerang Rengat pada pagi hari. Untuk menduduki Rengat, Belanda menerjunkan sebanyak 180 pasukan khusus [[Korps Speciale Troepen]] di bawah letnan Rudy de Me. Mereka melakukan penjarahan, pemerkosaan, dan eksekusi terhadap para perwira TNI, pegawai negeri, dan warga sipil.<ref name="Hoek16">Hoek, Anne-Lot. [https://www.insideindonesia.org/rengat-1949-part-1 "Rengat, 1949 (Part 1)"], ''[[Inside Indonesia]]'', 12 September 2016. Diakses pada 18 Oktober 2020.</ref><ref>{{Cite web|title=Pembantaian Kilat di Rengat|url=https://historia.id/politik/articles/pembantaian-kilat-di-rengat-PewAW|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-10-18}}</ref> Mayat para korban dibuang di Sungai Indragiri.<ref name="NU13" /><ref name=":0" />
== Jumlah korban ==
Baris 28:
Di Rengat, terdapat sebuah tugu peringatan yang memuat daftar nama 186 korban tewas. Namun, pada bagian atas daftar tertulis "kurang lebih 1.500 orang" meninggal. Penulis Indonesia yang menulis tentang pembantaian Rengat sepakat bahwa korban tewas mencapai ribuan orang.<ref name="Hoek16" />
Seorang saksi mata Wasmad Rads dalam memoarnya ''Lagu Sunyi dari Indragiri'' menulis, mereka yang tertangkap pasukan Belanda dikumpulkan dan dibariskan di bantaran sungai Indragiri. Satu per satu, mereka ditembaki dari belakang hingga tercebur ke air. Wasmad berhasil melarikan diri ke hutan, sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara KNIL dan dipenjara hingga [[pengakuan kedaulatan Indonesia]] pada Desember 1949.<ref name=":0">{{Cite web|last=arman|first=dedi|date=2019-01-11|title=Tragedi Rengat Berdarah 5 Januari 1949 dalam Ingatan|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/tragedi-rengat-berdarah-5-januari-1949-dalam-ingatan/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|language=en-US|access-date=2020-10-19}}</ref>
Di antara nama korban tewas dalam pembantaian Rengat adalah ayah dari seorang penyair Indonesia terkenal [[Chairil Anwar]], Toeloes, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Indragiri.<ref name="PNR17">[https://www.potretnews.com/berita/baca/2017/01/05/hari-ini-68-tahun-silam-2600-warga-rengat-dibantai-belanda-termasuk-ayah-penyair-terkemuka-chairil/ Hari Ini 68 Tahun Silam, 2.600 Warga Rengat Dibantai Belanda, Termasuk Ayah Penyair Terkemuka Chairil Anwar], ''Potret News Riau'', 5 Januari 2017. Diakses pada 18 Oktober 2020.</ref>
|