Revisi per 19 Oktober 2020 13.20 sunting Naval Scene (bicara \| kontrib) Peninjau 26.924 suntingan k →Perang Saudara melawan Janggala ← Revisi sebelumnya		Revisi per 19 Oktober 2020 13.46 sunting balikkan Naval Scene (bicara \| kontrib) Peninjau 26.924 suntingan k →Kedudukan Samarawijaya pada masa Airlangga Revisi selanjutnya →
Baris 4: Pada masa pemerintahan [[Airlangga]] dan raja-raja sebelumnya, jabatan tertinggi sesudah raja adalah [[rakryan mahamantri]]. Jabatan ini identik dengan [[putra mahkota]], sehingga pada umumnya dijabat oleh putra atau menantu raja. Dari prasasti-prasasti yang dikeluarkan [[Airlangga]] sejak 1021 sampai 1035, yang menjabat sebagai [[rakryan mahamantri]] adalah [[Sanggramawijaya Tunggadewi]]. Sedangkan, pada ~~prasasti~~[[Prasasti Pucangan]] (1041) muncul nama baru, yaitu Samarawijaya sebagai [[rakryan mahamantri]]. [[Sanggramawijaya Tunggadewi]] identik dengan putri sulung [[Airlangga]] dalam [[Serat Calon Arang]] yang mengundurkan diri menjadi pertapa bernama [[Dewi Kili Suci]]. Dalam kisah tersebut, [[Dewi Kili Suci]] diberitakan memiliki dua orang adik laki-laki.

Sri Samarawijaya: Perbedaan antara revisi