R. Musaid Werdisastro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, added uncategorised tag
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{tidak dikembangkan|d=26|m=09|y=2020|i=7|ket=}}
'''R. Musaid Werdisastro''' adalah seorang tokoh budayawan Madura yang dikenal sebagai penulis Babad Sumenep.
 
Baris 7 ⟶ 6:
Raden Musaid dalam beberapa versi dituliskan sebagai Raden Musa'et atau Musa'ed yang merupakan kependekan dari Muhammad Sa'ed. R. Musaid mendapat pendidikan mantri hewan di Solo. Di masa awal pernikahannya dengan Aminatuzzuhra, hidupnya masih pas-pasan. Bekerja serabutan. Kadang ikut borongan membangun rumah di Sumenep, Pamekasan, dan Bangkalan.
 
==Babad Songennep==
Sejak muda Musaid gemar membaca, mempunyai sangat banyak koleksi buku agama dan sejarah sehingga kebiasaan tersebut mendorongnya untuk menjadi seorang pecinta budaya, sastra dan sejarah. Salah satu minatnya adalah mempelajari naskah-naskah yang tersimpan di keraton dan menulis cerita lisan sejarah Sumenep.
Lewat penelitian naskah kuno dan wawancara akhirnya tersusunlah Babad Soengenep yang berisi sejarah dan legenda raja-raja Sumenep mulai Pangeran Mandaraga di abad 13 hingga Pangeran Ario Mangkudiningrat abad 19. Diceritakan pula legenda Joko Tole dan Gajah Mada.
Baris 14 ⟶ 13:
R. Werdisastro menyatakan kepada ahli warisnya bahwa isi yang ditulis secara nyata hanya sebagian, sedang sebagian lagi disamarkan dengan kiasan dan legenda. Setelah Indonesia merdeka, sebetulnya R.Werdisastro berniat menyusun kembali Babad Songennep, yang dituliskan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sayang niat tersebut tidak terlaksana hingga akhir hayatnya.
 
===Ikhtiar Pengembanganpengembangan Babad Songennep===
 
Sepeninggal Raden Musaid Werdisastro upaya pengembangan Babad Songennep dilanjutkan oleh salah seorang kemenakannya Raden Muhammad Wadji Sastronegoro yang tidak lain adalah putra Raden Abdul Kadir Sastrowidjoyo kerabat dekatnya yang juga membantu penyusunan Babad Songennep.
 
Baris 22 ⟶ 20:
Babad Sumenep saat ini masih menjadi salah satu sumber pustaka dan referensi penting dalam meneliti dan mengkaji sejarah sumenep pada khususnya dan sejarah madura pada umumnya.
 
=Membidani Lahirnya =Perserikatan Muhammadiyah Sumenep==
 
Pada
1912
Baris 42 ⟶ 39:
massive meskipun rintangan dari pihak luar juga makin agresif.
 
=Menyambut baik Lahirnya =Nahdlatul Ulama di Sumenep==
 
Ketika Nahdlatul Ulama lahir di Surabaya pada tahun 1926 dan pada tahun 1927 mulai berkembang ke Madura dan Sumenep, R. Musaid Werdisastro menyambut baik dan ikut serta dalam kegiatan NU. Pada suatu waktu seorang kiai besar NU akan datang ke Sumenep untuk berdakwah bertempat di pendopo rumah R. Werdisastro.
Baris 61 ⟶ 58:
murid yang sekaligus keponakannya yaitu [[Abdul Kadir Muhammad]] (anak dari [[KH. Mas Muhammad]]) untuk menjadi Ustadz pengajar di Madrasah tersebut.
 
==Keluarga==
 
R. Musaid Werdisastro dari pernikahan dengan R. Aminatuzzuhra dikaruniai empat orang putra-putri yaitu R. Sulaiman Djojosubroto, R. Mariyatul Kibtiyah, R. Abdullah Kusumonegoro dan R. Muhammad Saleh Werdisastro.
 
==Wafat==
R. Musaid Werdisastro wafat pada tanggal 27 Mei 1956 bertepatan dengan 18 Syawal 1376 Pukul 15.30 pada usia 85 tahun dan dimakamkan di Asta Tinggi tepatnya di komplek pemakaman keluarga Raden Adipati Pringgoloyo.
 
==Referensi==
* Ir. Mansur Werdisastro, ''Otobiografi Muhammad Saleh Werdisastro''. Jakarta, 2014.
* Badrut Tamam Gaffas,''Gelora Islam Sang Sastrawan Besar Madura, R Musaid Werdisastro-Penulis Babad Sumenep''. bulanbintang.wordpress.com, 2008.