Sojitz: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perbaikan tata bahasa |
||
Baris 32:
[[Depresi Besar]] membahayakan bisnis kapas, sehingga Nichimen pun mulai memperdagangkan sutra, rayon, dan bahan lainnya. Selama [[Perang Dunia II]], Nichimen diminta militer Jepang untuk mengelola produksi tepung, korek api, dan amilum. Nichimen kemudian mengubah namanya menjadi Nichimen Enterprise (Nichimen Jitsugyo) pada tahun 1943 untuk mencerminkan bisnisnya yang tidak lagi hanya soal kapas.<ref name="fu">{{cite web|title=Nichimen Corporation History|url=http://www.fundinguniverse.com/company-histories/nichimen-corporation-history/|publisher=International Directory of Company Histories, Vol. 24. St. James Press, 1999|accessdate=22 April 2014}}</ref>
Perusahaan-perusahaan dagang ''[[zaibatsu]]'' terbesar di Jepang dibubarkan pasca Perang Dunia II, sehingga membuat Nichimen unggul di antara ''[[sogo shosha]]'' lain pada dekade 1950-an. Nichimen pun menyumbang sekitar enam persen dari total perdagangan luar negeri Jepang pada tahun 1958. Nichimen menjadi dekat dengan [[Sanwa Bank]] pada tahun 1955, karena Sanwa membiayai semua bisnis Nichimen di Jepang. Nichimen bukan satu-satunya perusahaan dagang yang bermitra dengan
Hingga tahun 1970, Nichimen telah berdagang baja, elektronik, kendaraan bermotor, dan fiber, selain tekstil. Nichimen pun menjadi mitra [[Nabisco]] saat mereka melebarkan bisnisnya ke Jepang pada dekade 1970-an. Nichimen Co., Ltd. kemudian mengganti namanya menjadi '''Nichimen Corporation''' pada tahun 1982. Nichimen, seperti halnya ''sogo shosha'' lain, terpukul akibat adanya [[penggelembungan harga aset di Jepang]] pada awal dekade 1990-an, sehingga Nichimen mengadakan perubahan fokus bisnis, dari yang awalnya perdagangan kayu, makanan, dan kimia menjadi perdagangan mesin dan baja, serta konstruksi.<ref name="fu" />
Baris 42:
'''Nissho Company''' didirikan di [[Kobe]] pada tahun 1902 dengan nama '''Suzuki & Company''' di bawah kepemimpinan Iwajiro Suzuki dan Naokichi Kaneko. Suzuki awalnya merupakan perusahaan perdagangan gula, namun kemudian mengembangkan bisnisnya dengan mulai memperdagangkan tepung, baja, tembakau, bir, asuransi, pengiriman barang, dan pembuatan kapal. Suzuki pun menjadi anggota [[Baltic Exchange]] kedua yang berasal asal Jepang. Sementara '''Iwai & Company''' didirikan sebagai perusahaan perdagangan baja pada tahun 1901 dan mendirikan beberapa perusahaan terkemuka, seperti [[Daicel]], Nisshin Steel, Tokuyama Soda, [[Kansai Paint]], dan [[Fuji Photo Film]]. Perusahaan ini kemudian mengganti namanya menjadi Iwai Sangyo Company pada tahun 1943.<ref name="nic" />
Nissho dan Iwai mengemuka sebagai perusahaan perdagangan logam pasca Perang Dunia II, namun masih lebih kecil daripada empat ''sogo shosha'' terbesar saat itu, yakni [[Mitsubishi Corporation]], [[Mitsui & Co.]], [[Itochu]] dan [[Marubeni]]. Iwai dikelola dengan buruk pasca perang dan hampir bangkrut pada awal dekade 1960-an, sementara Nissho meraup untung dan sukses mengembangkan bisnisnya ke luar negeri. Pemerintah Jepang pun mengatur penggabungan kedua perusahaan ini pada tahun 1968, sehingga terbentuklah perusahaan dagang terbesar kelima di Jepang (turun menjadi terbesar keenam pada tahun 1972, tergeser [[Sumitomo Corporation]]).<ref name="funi">{{cite web|title=NISSHO IWAI K.K. History|url=http://www.fundinguniverse.com/company-histories/nissho-iwai-k-k-history/|publisher=International Directory of Company Histories, Vol. 1. St. James Press, 1988|accessdate=22 April 2014}}</ref> [[Sanwa Bank]] memainkan peran penting dalam penggabungan ini, dan gabungan kedua perusahaan pun menjadi bagian dari ''[[
Nissho Iwai terlibat dalam sebuah [[Skandal Douglas-Grumman|skandal korupsi]] pada tahun 1979 setelah mereka menyerahkan suap sebesar 500 juta yen dari [[McDonnell Douglas]] kepada salah satu direktur jenderal di [[Departemen Pertahanan Jepang]], untuk memengaruhi penjualan pesawat [[F-4 Phantom]] ke [[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]]. Setelah mengemukanya skandal ini, seorang pimpinan Nissho Iwai bunuh diri dengan cara loncat dari kantornya. Skandal ini mengemuka tiga tahun setelah adanya skandal serupa yang melibatkan [[Lockheed Corporation|Lockheed]] dan [[Marubeni]], yang bekerja sama menyuap Perdana Menteri [[Kakuei Tanaka]].<ref>{{cite book|last=Large|first=Stephen S.|title=Shōwa Japan: 1973-1989|date=1998|publisher=Taylor & Francis|page=50|url=https://books.google.com/books?id=UxPRtMZFC2EC&lpg=PA50&ots=OIWsZMQZVQ&pg=PA50#v=onepage}}</ref>
|