Surau Lubuk Bauk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Pintu masuk terletak di timur sejajar dengan mihrab. Di atas pintu (ambang pintu) terdapat tulisan [[basmalah]] yang dibuat dengan teknik ukir dan di belakangnya ditutup dengan bilah papan. Pada sebelah kanan pintu, terdapat tangga yang mengubungkan ke lantai dua. Lantai ini berdenah 10 × 7,50 meter. Di tengah-tengah ruangan lantai dua, terdapat tiang dengan tangga melingkar untuk ke lantai tiga, yang memiliki denah lebih sempit berukuran 3,50 × 3,50 meter.<ref name="ugm"/>
 
Berada di pinggir jalan raya Batusangkar—Padang, bangunan surau terletak lebih rendah sekitar 1 meter dari jalan raya. Dalam kompleks bangunan, terdapat tiga kolam atau disebut luhak dalam bahasa setempat yang dulunya difungsikan untuk wudu.<ref name="ugm"/> Selain itu, terdapat bangunan mirip [[rangkiang]] yang digunakan untuk menaruh beduk.
 
=== Atap ===
Baris 46:
Atap bangunan terbuat dari seng, bersusun tiga. Tingkat pertama dan kedua berbentuk limas dengan permukaan cekung, sedangkan tingkat ketiga berupa atap berdenah silang dengan gonjong di empat sisinya. Terdapat semacam baluster di antara atap lantai satu dan lantai dua.<ref name="ugm"/>
 
Pada bagian puncak, terdapat elemen berupa semacam gardu, berdenah segi delapan berdinding kayu dengan jendela-jendela semu yang diberi kaca di setiap sisinya. Struktur ini berfungsi sebagai minaret, yang dapat dinaiki melalui tangga spiral di lantai dua. Atap mineret dibuat bersusun membentuk kerucut dengan bentuk susunan buah labu dihiasi kelopak daun mirip ''padmanaba'' pada bangunan Hindu. Eksterior berupa [[ukiran MinangMinan]]<nowiki/>g melekat pada dinding minaret berupa pola tumbuhan pakis yang didominasi wamawarna merah, kuning, dan hijau.<ref name="ugm"/><ref name="sindo">Wahyu Sikumbang (31 Juli 2017). [https://daerah.sindonews.com/read/1225438/29/surau-lubuk-bauk-tempat-buya-hamka-menimba-ilmu-1501425564 "Surau Lubuk Bauk, Tempat Buya Hamka Menimba Ilmu"]. ''SINDOnews''.</ref><ref>[http://www.kabanews.com/surau-unik-ini-harumkan-nama-batipuh/ "Surau Unik Ini Harumkan Nama Batipuh"]. ''KabaNews.com''. 18 Mei 2016.</ref>
 
== Penggunaan ==
Di Minangkabau, masjid merupakan salah satu syarat berdirinya permukiman atau [[nagari]]. Setiap suku yang menghuni nagari biasanya memiliki surau. Oleh sebab itu, banyak masjid dan surau di Minangkabau yang letaknya berdampingan. Keberadaan surau umumnya dikhususkan sebagai pusat pendidikan non-formal.<ref name="surau">Ibnu Nasir (2 Juni 2017). [http://www.palanta.id/2017/06/surau-lubuk-bauk.html "Surau Lubuk Bauk"]. ''Palanta.id''. </ref>
 
Pada abad ke-20, surau ini menjadi tempat awal berkembangnya organisasi [[Muhammadiyah]] di Lubuk Bauk.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-06-05|title=Muhammadiyah dan Transformasi Surau di Minangkabau|url=https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/06/05/muhammadiyah-dan-transformasi-surau-di-minangkabau/|website=[[Suara Muhammadiyah]]|language=id-ID|access-date=2020-10-22}}</ref>
Berdiri berdampingan dengan Masjidil Ula yang didirikan pada 1898, Surau Lubuk Bauk digunakan terbatas untuk tempat belajar mengaji anak-anak atau tempat pertemuan bagi masyarakat setempat. Di ruang mengaji, terdapat sejumlah papan panjang (reha) yang ditata melingkar menghadap ke papan tulis.<ref name="sindo"/>
 
BerdiriSurau Lubuk Bauk berdiri berdampingan dengan Masjidil Ula. yang didirikanSaat pada 1898ini, Surau Lubuk Baukpemakaian digunakansurau terbatas untuk tempat belajar mengaji anak-anak atau tempat pertemuan bagi masyarakat setempat. Di ruang mengaji, terdapat sejumlah papan panjang (reha) yang ditata melingkar menghadap ke papan tulis.<ref name="sindo" />
 
== Referensi ==