Teori drama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
: ''Jangan bingung dengan teori dramatis — teori tentang teater dan drama.''
Konflik adalah bagian dai kehidupan manusia sebagai salah konsekuensi dari kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dalam suatu negosiasi, biasanya suatu pihak akan mengusulkan suatu posisi yang ditawarkan ke pihak lain, dan memberikan suatu ancaman bila pihak tersebut| tidak menerima posisi tersebut. Kalau pihak lain menerima posisi yang diharapkan dengan tanpa keraguan (dilema), mala tercapailah penyelesaian (resolusi). Tapi kalau pihak lain tersebut tidak menerima posisi yang ditawarkan, maka akan terjadi konfrontasi. Sehingga, resolusi dari suatu konflik bisa berupa ''happy ending'', yaitu kolaborasi, atau pun tragedi (bila ancaman dari pihak-pihak yang berkonfrontasi benar-benar dijalankan).
'''Teori Drama''' adalah sebuah teori yang dikembangkan dari [[Teori permainan|Teori Permainan]]. Salah satu ahli teori drama dari Indonesia adalah Dr. Pri Hermawan.
Baris 24 ⟶ 27:
* J. Bryant, The Six Dilemmas of Collaboration: inter-organisational relationships as drama, Wiley, 2003.
* N. Howard, [https://web.archive.org/web/20060912151356/http://mitpress.mit.edu/catalog/item/default.asp?ttype=2&tid=9719 Paradoxes of Rationality]', MIT Press, 1971.
*Putro, U. (2005). Drama Theory Sebagai Model Dari Dinamika Konflik Dalam Permasalahan DAS Citarum.
== Tautan Luar ==
|