Insiden Hotel Yamato: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.72.219.188) dan mengembalikan revisi 17313730 oleh RaymondSutanto
Tag: Pengembalian manual
AnsyahF (bicara | kontrib)
Menambah gambar yang relevan
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Oktober 2020}}
{{noref}}
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-20025199, Dia- Tekst die het vlagincident herdenkt bij Hotel Majapahit, het voormalige Oranje Hotel, Janneke van Dijk, 2001.jpg|al=Collectie NMvWereldculturen, TM-20025199, Dia- Tekst die het vlagincident herdenkt bij Hotel Majapahit, het voormalige Oranje Hotel, Janneke van Dijk, 2001.jpg|jmpl|413x413px|Hotel Yamato (kini bernama [[Hotel Majapahit]]) dengan Bendera Indonesia berkibar. Teks yang terpampang menceritakan perobekan bendera Merah-Putih-Biru yang mengarah pada terjadinya [[Revolusi Nasional Indonesia]]]]
{{nofootnotes}}
'''Insiden Hotel Yamato''' adalah peristiwa perobekan [[bendera Belanda]]|bendera (Merah-Putih-Biru) menjadi [[bendera Indonesia]] (Merah-Putih)yang berkibar di [[Hotel Yamato]] (kini [[SurabayaHotel Majapahit]]) (sekarangmenjadi [[Hotelbendera MajapahitIndonesia|bendera SurabayaMerah-Putih]]) di pada tanggal [[19 September]] [[1945]] yang didahului oleh gagalnya perundingan antara [[Soedirman (politikusresiden Surabaya)|Soedirman]] (residen Surabaya) dan Mr. [[WWillem Ploegman|Mr.V.Ch Ploegman]] untuk menurunkan bendera Belanda.<ref>{{Cite web|title=Meluruskan Peristiwa Insiden Bendera di Surabaya|url=https://historia.id/politik/articles/meluruskan-peristiwa-insiden-bendera-di-surabaya-vgLmZ|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-10-25}}</ref>
[[Berkas:Hotel_oranye_1911.jpg|jmpl|ka|225px|Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.]]
'''Insiden Hotel Yamato''' adalah peristiwa perobekan [[bendera Belanda]] (Merah-Putih-Biru) menjadi [[bendera Indonesia]] (Merah-Putih) di [[Hotel Yamato]] [[Surabaya]] (sekarang [[Hotel Majapahit Surabaya]]) pada tanggal 19 September 1945 yang didahului oleh gagalnya perundingan antara [[Soedirman (politikus)|Soedirman]] (residen Surabaya) dan Mr. [[W.V.Ch Ploegman]] untuk menurunkan bendera Belanda.
 
== Kronologi peristiwa ==
=== Gerakan pengibaran bendera Indonesia ===
[[Berkas:Hote-orange.jpg|jmpl|ka|Pengibaran bendera Indonesia setelah bendera belanda berhasil disobek warna birunya di hotel Yamato |321x321px]]
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan [[Soekarno]] tanggal [[31 Agustus]] [[1945]] yang menetapkan bahwa mulai [[1 September]] [[1945]] bendera nasional [[Sang Merah Putih]] dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya.
 
Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya bendera Indonesia dikibarkan. Antara lain di teras atas [[Gedung Kantor Karesidenan]] (kantor [[Syucokan]], gedung Gubernuran sekarang, [[Jalan Pahlawan Surabaya|Jalan Pahlawan]]) yang terletak di muka gedung [[Kempeitai]] (sekarang Tugu Pahlawan), di atas [[Gedung Internatio]], disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera Indonesia datang ke [[Tambaksari, Surabaya|Tambaksari]] (lapangan [[Stadion Gelora 10 November]]) untuk menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh [[Barisan Pemuda Surabaya]].
 
Saat rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih disertai pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai yang telah melarang diadakannya rapat tersebut tidak dapat menghentikan dan membubarkan massa rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya kemudian terjadi pada insiden perobekan bendera di [[YamatoHotel Hoteru]] / [[Majapahit|Hotel Yamato]] atau [[Oranje Hotel]] (sekarang bernama [[Hotel Majapahit]]) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
 
=== Kedatangan tentara Inggris dan Belanda dalam AFNEI ===
Baris 19 ⟶ 18:
 
=== Pengibaran bendera Belanda ===
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. [[W.VWillem Ploegman|Mr.Ch Ploegman]] pada malam hari tanggal [[19 September]] [[1945]], tepatnya pukul 21.00, mengibarkan [[bendera Belanda]] (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
 
Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. Di sisi agak belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang berjaga-jaga untuk mengendalikan situasi tak stabil tersebut.
 
=== Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman ===
Tak lama setelah mengumpulnya massa tersebut, Residen [[Sudirman (politikus)|Sudirman]]Soedirman, pejuang dan [[diplomat]] yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (''Fuku Syuco Gunseikan'') yang masih diakui pemerintah [[Dai Nippon Surabaya Syu]], sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan [[pistol]], dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas di[[cekik]]dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Hari Ini dalam Sejarah: Insiden Hotel Yamato, Pemicu Aksi 10 November 1945 Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/09/19/12315381/hari-ini-dalam-sejarah-insiden-hotel-yamato-pemicu-aksi-10-november-1945|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-10-25}}</ref>
 
=== Perobekan bendera Belanda ===
[[Berkas:Hotel_majapahit_recent.jpg|jmpl|ka|225px|Hotel Majapahit Surabaya yang kini dikelola oleh Mandarin Oriental.]]
Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui berantakannya perundingan tersebut langsung mendobrak masuk ke Hotel Yamato dan terjadilah perkelahian di lobi hotel. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama [[Kusno Wibowo]] berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh massa di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.<ref name=":0" />