Pascakolonialisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan VisualEditor |
k Reverted 1 edit by 36.68.216.152 (talk) to last revision by AABot🔍⛔ (TɯιɳƙʅҽGʅσႦαʅ) Tag: Pembatalan |
||
Baris 9:
=== Identitas pascakolonial ===
Bangsa yang didekolonisasi memiliki identitas pascakolonial yang didapat dari interaksi budaya dengan berbagai macam identitas (budaya, bangsa, etnis) dan hubungan sosial seks, kelas, dan kasta; ditentukan oleh gender dan ras orang terjajah; dan rasisme yang tertanam dalam struktur masyarakat kolonial. Dalam [[sastra pascakolonial]], sikap anti-penjajahannya mempelajari [[politik identitas]] yang menjadi sudut pandang sosial dan budaya para penduduk kolonial [[subaltern (pascakolonialisme)|subaltern]]—pemberontakannya yang kreatif terhadap [[hegemoni budaya|kebudayaan penjajah]]; bagaimana pemberontakan budaya mengganggu pembentukan masyarakat kolonial; bagaimana penjajah mengembangkan identitas pascakolonialnya; dan bagaimana [[neokolonialisme]] menggunakan hubungan sosial biner Kami-dan-Mereka untuk memahami bahwa dunia non-Barat dihuni oleh
Diskursus kehomogenan geopolitik dalam neokolonialisme menggabungkan bangsa dekolonial, kebudayaannya, dan negaranya dengan tempat khayalan seperti "[[Dunia Ketiga]]", sebuah istilah berlebihan yang biasanya mencakup benua dan lautan, i.e. Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Oseania. Kritik pascakolonial mempelajari diskursus neokolonialisme yang membenarkan diri sendiri serta fungsi istilah-istilahnya yang berlebihan (secara filosofis atau politis) untuk menentukan kekurangan konsep-konsep homogen (misalnya "[[bangsa Arab]]", "[[Dunia Pertama]]", "[[Dunia Kristen]]", dan "[[Dunia Islam]]") yang sebenarnya terdiri dari bangsa, kebudayaan, dan geografi yang heterogen, dan fakta bahwa penggambaran [[teori realisme|realistis]] bangsa, tempat, dan benda di dunia membutuhkan istiilah yang lebih beragam dan akurat.<ref name="sharp6">{{cite book|last = Sharp|first = J.|title = Geographies of Postcolonialism|chapter = Chapter 6, "Can the Subaltern Speak?"|publisher = SAGE Publications|year = 2008}}</ref>
|