Wangsa Bolkiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eddykosasih (bicara | kontrib)
Daftar Sultan Brunei: penambahan nama anggota
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Eddykosasih (bicara | kontrib)
Gelar: menambahkan tentang sejarah terbentuknya wangsa bolkiah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 6:
 
Sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1984, hanya satu Sultan yang memerintah, meskipun institusi kerajaan sudah ada sejak abad ke-14. <ref name="list">{{cite web|title=Sultan-Sultan Brunei|url=http://www.history-centre.gov.bn/sultanbrunei.htm|publisher=Government of Brunei|language=Malay|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150415152209/http://www.history-centre.gov.bn/sultanbrunei.htm|archivedate=15 April 2015|accessdate=24 April 2011|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref> Sultan Brunei dapat dianggap identik dengan Kerajaan Bolkiah yang berkuasa, dengan keturunan yang dilacak dari sultan pertama, sementara disela oleh sultan ke-13 Abdul Hakkul Mubin yang pada gilirannya digulingkan oleh seorang anggota House of Bolkiah.Tidak jelas kapan rumah itu dikenal sebagai 'Rumah Bolkiah', dan apakah itu dinamai menurut sultan Hassanal Bolkiah saat ini, atau sultan Bolkiah ke-5.
 
== Sejarah ==
 
Brunei dibentuk oleh putra sultan kedah keenam [[Sultan Ibrahim Shah]] yaitu bernama [[Muhammad Shah dari Brunei|Sultan Muhammad Shah]] karena tidak mempunyai anak lelaki diteruskan oleh menantunya Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]] dan sama hal terjadi yang menimpa Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]] tidak memiliki anak lelaki juga jadi takhta di teruskan oleh menantu nya dari [[Ta'if]] yang bernama [[Syarif Ali|Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]], [[Syarif Ali|Sultan Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]] adalah keturunan Imam [[Hasan bin Ali]]. Selain itu, Syarif Ali menjabat sebagai [[Syarif Mekkah]], dan diberi gelar ''Al-Amīr Sharīf 'Alī bin Sharīf' Ajlān bin Sharīf Rumaithah bin Sharīf Muhammad Abū Numā'ī Al-Awwal'' (bahasa Arab: الأمـيـر الـشـريـف عـلي بـجن اللـعـريف الـشـريـف رمـيـثـة بـن الـشـريـف مـحـمـد أبـو نـمـائي الأول). Sultan Syarif Ali adalah leluhur keluarga kerajaan Brunei dan Sulu.
 
Ia naik tahta pada tahun 1425 M, setelah Sultan Ahmad wafat tanpa meninggalkan satu pun keturunan laki-laki. Namun, pelantikan [[Syarif Ali|Sultan Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]] tidak melulu datang dari keluarga kerajaan Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]]. Baik warga Brunei maupun penasehat kerajaan sepakat bahwa Syarif Ali menjadi Sultan, karena pengetahuannya yang mendalam tentang Islam. Jasanya dalam menyebarkan Islam terkait dengan posisinya sebagai seorang raja 'ālim (bahasa Arab: عَـالِـم, : ''Pemimpin'') di Brunei, pada masa pemerintahan Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]]. Oleh karena itu, pernikahannya dengan Puteri Ratna Kesuma, putri Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]], bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai sultan dan ulama. Dia adalah Sultan Brunei pertama yang tidak memiliki hubungan silsilah dengan mantan Sultan Kerajaan.
 
== Gelar ==
Baris 13 ⟶ 19:
Saat ini, nama keluarga Bolkiah dibawa oleh semua keturunan Keluarga Bolkiah. Anggota keluarga kerajaan memegang posisi tinggi dan berpengaruh dalam pemerintahan.
 
Anak laki-laki dan cucu Sultan Hassanal Bolkiah disebut dengan gaya ''"Yang Mulia"'' (HRH) atau ''"Pengiran Muda"'' dalam bahasa Melayu, berbeda dengan bangsawan yang tergabung dalam cabang taruna yang disebut dengan ''"The Lord"'' (HH) atau ''"Pengiran Anak"'' dalam bahasa Melayu.
 
== Daftar Sultan Brunei ==