Wangsa Bolkiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eddykosasih (bicara | kontrib)
Anggota keluarga Kerajaan: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Eddykosasih (bicara | kontrib)
Sejarah: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 9:
== Sejarah ==
 
Brunei dibentuk oleh putra sultan kedah keenam [[Sultan Ibrahim Shah]] yaitu bernama [[Muhammad Shah dari Brunei|Sultan Muhammad Shah]] karena tidak mempunyai anak lelaki diteruskan oleh menantunya Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]] dan sama hal terjadi yang menimpa Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]] tidak memiliki anak lelaki juga jadi takhta di teruskan oleh menantu nya dari [[Ta'if]] yang bernama [[Syarif Ali|Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]], [[Syarif Ali|Sultan Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]] adalah keturunan [[Nabi Muhammad]] dari jalur Imam [[Hasan bin Ali]]. Selain itu, Syarif Ali menjabat sebagai [[Syarif Mekkah]], dan diberi gelar ''Al-Amīr Sharīf 'Alī bin Sharīf' Ajlān bin Sharīf Rumaithah bin Sharīf Muhammad Abū Numā'ī Al-Awwal'' (bahasa Arab: الأمـيـر الـشـريـف عـلي بـجن اللـعـريف الـشـريـف رمـيـثـة بـن الـشـريـف مـحـمـد أبـو نـمـائي الأول). Sultan Syarif Ali adalah leluhur keluarga kerajaan Brunei dan Sulu.
 
Ia naik tahta pada tahun 1425 M, setelah Sultan Ahmad wafat tanpa meninggalkan satu pun keturunan laki-laki. Namun, pelantikan [[Syarif Ali|Sultan Syarif Ali BaHassan Ba'alawi]] tidak melulu datang dari keluarga kerajaan Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]]. Baik warga Brunei maupun penasehat kerajaan sepakat bahwa Syarif Ali menjadi Sultan, karena pengetahuannya yang mendalam tentang Islam. Jasanya dalam menyebarkan Islam terkait dengan posisinya sebagai seorang raja 'ālim (bahasa Arab: عَـالِـم, : ''Pemimpin'') di Brunei, pada masa pemerintahan Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]]. Oleh karena itu, pernikahannya dengan Puteri Ratna Kesuma, putri Sultan [[Ahmad dari Brunei|Ahmad]], bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai sultan dan ulama. Dia adalah Sultan Brunei pertama yang tidak memiliki hubungan silsilah dengan mantan Sultan Kerajaan.