Korawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andhika Taksaka (bicara | kontrib)
→‎Versi Wayang Kulit: Wikarpa (tautan)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Korawa''', '''Kurawa''',{{Sanskerta|कौरव|Kaurava|ejaan ataualternatif: '''KaurawaKurawa''' {{Sanskerta|कौरव|kaurava}} adalah istilah dalam [[bahasa Sanskerta]] yang berarti "keturunan (raja) [[Kuru (raja)|Kuru]]." Dalam budaya [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], istilah ini merujuk kepada kelompok antagonis dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', sehingga Korawa adalah musuh bebuyutan para [[Pandawa]].
[[Berkas:Kaurava Pandava Yuddh.jpg|jmpl|Perang Pandawa dan Korawa]]
 
== Pengertian ==
 
Istilah Korawa (ejaan [[IAST]]: ''Kaurava'') yang digunakan dalam kitab ''Mahabharata'' memiliki dua pengertian:
* '''Arti luas''': Korawa merujuk kepada seluruh keturunan [[Kuru (raja)|Kuru]] (कुरु). Kuru adalah nama seorang maharaja yang merupakan keturunan [[Bharata (raja)|Bharata]], dan menurunkan tokoh-tokoh besar dalam wiracarita ''[[Mahabharata]]''. Dalam pengertian ini, [[Pandawa]] juga termasuk Korawa, dan kadang kala disebut demikian dalam ''Mahabharata'', khususnya pada beberapa bagian awal.
* '''Arti sempit''': Korawa merujuk kepada garis keturunan [[Kuru (raja)|Kuru]] yang lebih tua. Istilah ini hanya terbatas untuk anak-anak [[Dretarastra]], sebab Dretarastra merupakan putra sulung [[Wicitrawirya]] (keturunan Raja Kuru), yang berhak menjadi raja menurut urutan kelahiran namuntetapi digantikan oleh adiknya, [[Pandu]], karena Dretarastra buta. Istilah ini tidak mencakup anak-anak [[Pandu]], yang mendirikan garis keturunan baru, yaitu para [[Pandawa]].
 
== Riwayat singkat ==
 
Dalam ''[[Mahabharata]]'' diceritakan bahwa [[Gandari]], istri [[Dretarastra]], menginginkan putra. Kemudian Gandari memohon kepada [[Byasa]], seorang pertapa sakti, dan dia mengabulkannya. Gandari menjadi hamil, tetapi setelah lama ia mengandung, putranya belum juga lahir. Ia menjadi cemburu kepada [[Kunti]] yang sudah memberikan [[Pandu]] tiga orang puteraputra. Gandari menjadi frustasi kemudian memukul-mukul kandungannya. Setelah melalui masa persalinan, yang lahir dari rahimnya hanyalah segumpal daging. Byasa kemudian memotong-motong daging tersebut menjadi seratus bagian dan memasukkannya ke dalam guci, yang kemudian ditanam ke dalam tanah selama satu tahun. Setelah satu tahun, guci tersebut dibuka kembali dan dari dalam setiap guci, munculah bayi laki-laki. Yang pertama muncul adalah [[Duryodana]], diiringi oleh [[Dursasana]], dan saudaranya yang lain.
 
Seluruh putra-putra Dretarastra tumbuh menjadi pria yang gagah-gagah. Mereka memiliki saudara bernama [[Pandawa]], yaitu kelima putra [[Pandu]], saudara tiri ayah mereka. Meskipun mereka bersaudara, [[Duryodana]] yang merupakan saudara tertua para Korawa, selalu merasa cemburu terhadap Pandawa, terutama [[Yudistira]] yang hendak dicalonkan menjadi raja di [[Hastinapura]]. Perselisihan pun timbul dan memuncak pada sebuah [[Perang di Kurukshetra|pertempuran akbar di Kurukshetra]].
Baris 135:
{{col-begin}}
{{col-2}}
=== Versi [[Mahabharata|Kitabkitab asli MahabhrataMahabharata]]<ref>[http://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01118.htm SECTION CXVII (Sambhava Parva continued)]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=ygA2240G74kC&lpg=PT5309&ots=gB3RIuln9e&dq=vivinsati&hl=id&pg=PT650#v=onepage&q=section%20cxvii&f=false The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa (Complete)]</ref> ===
{| class="wikitable sortable" border="1"
|-
Baris 549:
# [[Yudakarti]]
# [[Yuyutsu|Yuyutsu (Wiwitsu)]] (saudara tiri satu ayah dengan 100 Korawa)
{{col-end}}
 
Para Korawa (putra [[Dretarastra]] dan [[Gandari]]) yang utama berjumlah seratus, tetapi mereka masih mempunyai saudara tiri dan saudari pula. Yaitu [[Yuyutsu]], anak Dretarastra tetapi lain ibu; ibunya seorang wanita [[waisya]] bernama [[Sugada]]. Kemudian dari Dewi [[Gandari]], lahir seorang putri bernama [[Dursala]].