Babat–Djombang Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 33:
=== Berdirinya BDSM ===
Pada akhir September 1895, W. Th. Gol mengajukan permohonan konsesi trem uap dari Jombang ke Babat.
Pada saat yang sama, A.E. Lindo, Kepala Operasi Staatsspoorwegen Oosterlijnen (SS-OL), ketika diminta menjadi pegawai KSM permintaan dari KSM untuk progres lintas Wates-Bence (Bendo), sangat menentang pemberian konsensi dengan alasan kompetisi. Dalam catatan yang diserahkan melalui suratnya bertanggal 27 Februari 1896 No. 789, dia memperingatkan secara serius tentang kemungkinan masalah konsensi. Baron van Lijnden, mantan direktur BDSM yang menjadi pengawas pelaksana SS pasca-pengakuisisian BDSM oleh SS, menceritakan bahwa Direktur Pekerjaan Umum (B.O.W.) Tuan G. Van. Houten memandang permasalahan tersebut tidak begitu kelam, sehingga kemudian diikuti langkah pemerintah dengan menerbitkan Gouvernments Besluit 14 Mei 1896 No. 14. Sesuai isinya, permohonan W. Th. Gol yang semula dihalangi stigma negatif kemudian mendapat respon positif pemerintah dengan mengabulkan permohonan konsesi untuk pembangunan dan pengoperasian jalur trem uapdari Jombang ke Dolok, Kabuh, Ngimbang, Bluluk s.d. Babat.<ref name="bagian2/>
 
Pada tahun 1896, perusahaan ini mendapatkan konsesi untuk membangun lintas Babat–Jombang yang terlaksana pada tahun 1899-1902. Tetapi sejak tanggal 1 Desember 1916, karena utang BDSM yang membengkak, [[Staatsspoorwegen]] mengakuisisi BDSM<ref>{{Cite book|title=Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=}}</ref><ref>{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1|last1=Nusantara|first1=Tim Telaga Bakti|first2=(APKA)|last2=Asosiasi Pakar Perkeretaapian|publisher=CV. Angkasa|year=1997|isbn=9796651688|location=Bandung|pages=64}}</ref> guna mengambil alih [[jalur kereta api Babat–Jombang]]. SS kemudian mengembangkan jalur ini dan membangun jalur [[Jalur kereta api Krian–Ploso|Krian–Ploso]], khusus untuk pengangkutan tebu.