Mahyeldi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 55:
 
== Kehidupan awal ==
Mahyeldi menjalani masa kecil dan sekolahnya di [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]], [[Tilatang Kamang, Agam|Tilatang Kamang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], sebuah [[nagari]] yang berbatasan langsung dengan [[Kota Bukittinggi]].<ref>{{cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/230572/anak-tukang-angkat-itu-kini-jadi-wali-kota|title=Anak tukang angkat itu kini jadi Wali Kota|first=Ikhwan|last=Wahyudi|authorlink=Ikhwan Wahyudi|publisher=[[ANTARA]]|date=5 Agustus 2018|access-date=13 Mei 2019}}</ref> Ia lahir dari pasangan suami istri Mardanis St. Tanameh dan Nurmi. Ia adalah kakak bagi enam adiknya. Lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah yang bekerja sebagai buruh angkat di Pasar Atas Bukittinggi, ia harus bekerja keras membantu ayahnya untuk mendapatkan uang sejak masih kelas tiga SD.<ref name=humas>{{cite web|url=https://m.facebook.com/notes/humas-kota-padang/profil-walikota-padang-2014-2019-h-mahyeldi-ansharullah-sp-dt-marajo/927480580595436/|title=PROFIL : Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Datuk Marajo|first=Jose|last=Rizal|publisher=Facebook Humas Setda Kota Padang|date=27 Januari 2015|access-date=13 Mei 2019}}</ref> Seusai membantu ayahnya, ia bergegas ke sekolah dan tidak pernah terlambat. Tak heran, ia selalu menjadi juara kelas.<ref name="ANTARA"/>
 
=== Pendidikan ===
Saat Mahyeldi kelas lima SD, ayahnya membawa ia dan keluarganya merantau ke [[Kota Dumai]]. Setelah berada di Dumai, tanggung jawab Mahyeldi semakin besar. Waktunya habis oleh belajar dan bekerja. Usai salat subuh, ia berjualan ikan yang didapatnya dari nelayan asal [[Pariaman]] yang akrab disapa Ajo. Ajo ini sering memberi potongan harga kepadanya.<ref name=humas/>
Mahyeldi menjalani masa kecil dan sekolahnya di [[Gadut, Tilatang Kamang, Agam|Gadut]], [[Tilatang Kamang, Agam|Tilatang Kamang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], sebuah [[nagari]] yang berbatasan langsung dengan [[Kota Bukittinggi]].<ref>{{cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/230572/anak-tukang-angkat-itu-kini-jadi-wali-kota|title=Anak tukang angkat itu kini jadi Wali Kota|first=Ikhwan|last=Wahyudi|authorlink=Ikhwan Wahyudi|publisher=[[ANTARA]]|date=5 Agustus 2018|access-date=13 Mei 2019}}</ref> Ia lahir dari pasangan suami istri Mardanis St. Tanameh (ayah) dan Nurmi. Ia(ibu) adalahsebagai kakakanak bagi enam adiknya. Lahirtertua dari keluargatujuh sederhanabersaudara. dengan seorang ayah yangAyahnya bekerja sebagai buruh angkat di Pasar Atas Bukittinggi. Sejak masih kelas tiga SD, ia harussudah bekerja keras membantu ayahnya untuk mendapatkan uang sejak masih kelas tiga SD.<ref name="humas">{{cite web|url=https://m.facebook.com/notes/humas-kota-padang/profil-walikota-padang-2014-2019-h-mahyeldi-ansharullah-sp-dt-marajo/927480580595436/|title=PROFIL : Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Datuk Marajo|first=Jose|last=Rizal|publisher=Facebook Humas Setda Kota Padang|date=27 Januari 2015|access-date=13 Mei 2019}}</ref> Seusai membantu ayahnya, ia bergegas ke sekolah dan tidak pernah terlambat. TakMeskipun heranharus bekerja, ia selalutetap menjadimeraih juara di kelas.<ref name="ANTARA">[http://archive.is/8sqkJ "Pribadi Yang Sederhana Memiliki Kemauan Kuat"]. ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]''. Diarsipkan dari [http://www.antarasumbar.com/lipsus/1033/pribadi-yang-sederhana-memiliki-kemauan-kuat.html aslinya]. 8 Oktober 2013.</ref>
 
SetelahSaat berjualanMahyeldi ikankelas lima SD, Mahyeldiia jugadan menjadikeluarga loperpindah koranke [[Kota Dumai]]. Ia direkruttetap olehbekerja pemudauntuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP. Usai salat subuh, ia berjualan ikan yang didapatnya dari nelayan asal [[AcehPariaman]], pemilikyang kiosakrab bukudisapa danAjo. koranSebagai terkemukaimbalan, diia Dumaimendapat potongan harga ikan.<ref name="humas" /> DenganSetelah berjualan koranikan, ia banyakmenjadi tahuloper informasikoran. yangIa sedangdirekrut terjadi.oleh Saatpemuda korannyaasal habis[[Aceh]], iapemilik berlari kembali ke toko bosnya untuk menghabiskan waktu melahapkios buku dan majalahkoran terbaruterkemuka sembaridi menungguDumai.<ref jamname="humas" sekolahnya/> yang masukDengan pada waktuberjualan siang hari. Alhasilkoran, pengetahuannyaia dibanyak atastahu rata-ratainformasi muridyang disedang sekolahnyaterjadi. Bahkan, gurunyaGurunya yang enggan membeli koran sering menanyakan kepadanya mengenai berita aktual.<ref name="humas" />
 
MahyeldiDi rajinkios buku dan gemarkoran tempat ia bekerja, Mahyeldi dapat membaca banyak buku, terutamasembari bukumenunggu jam sekolahnya yang masuk pada waktu siang hari. Alhasil, pengetahuannya di atas rata-rata murid di sekolahnya. Buku-buku Islam menjadi buku yang digemari Mahyeldi. Saat gurunya memberi esai tentang tokoh idola, ia langsung menulis kisah [[Nabi Muhammad]] {{saw}}. Ia juga menjadi kolektor buku. Sampai saat ini ia mengaku sudah mengoleksi lebih dari lima ribu buku.<ref name="humas" />
 
=== Aktivisme ===
Sepulang sekolah, berbeda dengan teman-temannya yang memilih bermain, ia menjajakan kue buatan ibunya berkeliling kampung. Kuenya sering terjual habis. Dari hasil jerih payahnya itulah, ia menabung sedikit demi sedikit di celengan kaleng yang ia buat sendiri.<ref name=humas/>
[[Berkas:SMA N 1 UNGGUL BUKITTINGGI TAMPAK DEPAN.jpg|jmpl|262x262px|[[SMA Negeri 1 Bukittinggi]]]]
 
Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan pembinaan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya ketikasejak SMP.<ref name="ANTARA">[http://archive.is/8sqkJ "Pribadi Yang Sederhana Memiliki Kemauan Kuat"]. ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]''. Diarsipkan dari [http://www.antarasumbar.com/lipsus/1033/pribadi-yang-sederhana-memiliki-kemauan-kuat.html aslinya]. 8 Oktober 2013.</ref> Bahkan, ia terpilihIa sebagaimengetuai ketuakegiatan penyelenggaraan hari besar Islam, baik di sekolah maupun tempat tinggalnya. Mahyeldi juga membentuk kelompok diskusi-diskusi agama yang ia adakan di masjid tempat tinggalnya. Saat ia tengah semangat dalam menjalani kehidupannya itu, ia harus berpisah dengan teman-temannya. Ia dibawa kembali orang tuanya yang memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.<ref name="humas" />
 
Tamat SMP di Dumai, Mahyeldi masuk ke [[SMA Negeri 1 Bukittinggi]]. Di sekolah, ia dikenal gampang berbaur sehingga ia terpilih menjadi ketua kelas. Ia juga mencatat prestasi di bidang kepenulisan sehingga gurunya memintanya untuk membuat majalah sekolah. Selain itu, ia aktif dalam kegiatan keagamaan di sekolah. Saat itu, ia telah mengenal aktivis dakwah Islam seperti [[Hidayat Nur Wahid]] dan [[Irwan Prayitno]].<ref name="humas" />
[[Berkas:SMA N 1 UNGGUL BUKITTINGGI TAMPAK DEPAN.jpg|jmpl|262x262px|SMA Negeri 1 Bukittinggi]]
 
DiSelama sisi ekonomiSMA, Mahyeldiia mencobamasih usahaberjualan barukoran yaknipada pagi hari dan menjual kue pada sore hari. Selain itu, ia juga mencoba beternak kerbau. Dari usahahasil ternakjerih kerbaupayahnya inilahbekerja, Mahyeldiia bisadapat meneruskanmenabung pendidikannyauntuk biaya kuliah.<ref name="humas" /> Setamat SMA, ia diterima di [[Universitas Andalas|Fakultas Pertanian Universitas Andalas]]. Di sini, jiwa kepemimpinannya semakinkian berkembangdikenal.<ref name="humas" />
Mengawali sekolah di [[SMA Negeri 1 Bukittinggi]], ia cepat membaur dengan teman-temannya. Ia terpilih menjadi ketua kelas. Ia juga aktif dalam kegiatan keagamaan di sekolahnya ini. Ia telah mengenal aktivis dakwah Islam seperti [[Hidayat Nur Wahid]] dan [[Irwan Prayitno]]. Ia juga meraih banyak prestasi seperti juara satu menulis di sekolahnya. Guru sekolahnya mencium bakat menulis pada dirinya, sehingga ia ditugaskan untuk membuat majalah sekolah.<ref name=humas/>
 
Selama kuliah di [[Universitas Andalas]], ia terus ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus.<ref name="unand" /> Aktivitasnya di bidang dakwah mengantarnya bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera]] (PKS), partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus.
Meski sudah duduk di kelas dua SMA, ia masih berjualan koran di pagi hari dan menjual kue di sore hari. Malam hari, ia memperdalam ilmu agama dengan menjadi tukang bawa tas pak ustaz. Sebelum ustaz berceramah, ia diminta untuk memberi mukadimah.<ref name=humas/>
 
== Politik ==
Di sisi ekonomi, Mahyeldi mencoba usaha baru yakni beternak kerbau. Dari usaha ternak kerbau inilah Mahyeldi bisa meneruskan pendidikannya. Setamat SMA, ia diterima di [[Universitas Andalas|Fakultas Pertanian Universitas Andalas]]. Di sini, jiwa kepemimpinannya semakin berkembang.<ref name=humas/>
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum legislatif 2004]], Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk [[DPRD Sumatra Barat]]. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatra Barat sejak 2002 sampai tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai [[DPRD Sumatra Barat|Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat]] periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah dilantik sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 2009.[[Berkas:Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Meninjau Banjir.jpg|262x262px|jmpl|Mahyeldi sebagai Wakil Wali Kota Padang meninjau salah satu lokasi di Padang yang terdampak Banjir Padang 2013|al=]]
 
Selama kuliah di [[Universitas Andalas]], ia terus ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus.<ref name="unand"/> Aktivitasnya di bidang dakwah mengantarnya bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera]], partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus.
 
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum legislatif 2004]], Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk [[DPRD Sumatra Barat]]. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatra Barat sejak 2002 sampai tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai [[DPRD Sumatra Barat|Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat]] periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah dilantik sebagai Wakil Wali Kota Padang pada 2009.
 
== Wakil Wali Kota Padang ==
[[Berkas:Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi Meninjau Banjir.jpg|262x262px|jmpl|Mahyeldi sebagai Wakil Wali Kota Padang meninjau salah satu lokasi di Padang yang terdampak Banjir Padang 2013|al=]]
 
Dalam [[pemilihan umum Wali Kota Padang 2008|pemilihan umum Wali Kota Padang pertama 2008]], Mahyeldi terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi [[Fauzi Bahar]]. Pasangan ini dilantik pada 18 Februari 2009 untuk periode 2009–2014.<ref>[http://www.indosiar.com/fokus/fauzi-bahar---mahyeldi-dilantik-gubernur-sumbar_78577.html "Fauzi Bahar - Mahyeldi Dilantik Gubernur Sumbar"]. ''Indosiar.com''. 19 Februari 2009.</ref> Selama berkursi sebagai wakil wali kota, Mahyeldi menggerakkan perkoperasian berbasis syariah di Padang. Ia memprakarsai berdirinya [[Koperasi Jasa Keuangan Syariah]] yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga. Lembaga koperasi ini mengantar Padang meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM dari [[Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah|Menteri Koperasi dan UMKM]] pada peringatan Hari Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat, 12 Juli 2013.<ref>[http://posmetropadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=9686&Itemid=27 "KJKS, Bukti Mahyeldi Peduli Pelaku Ekonomi Kecil"]. ''Posmetropadang.com''. 27 Februari 2014.</ref>