Naisabur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 122:
'''Nisyapur''' atau '''Naisabur''', {{pronunciation|Neyshabour.ogg}} ({{lang-fa|نیشابور}}, juga '''Nīshāpūr''', '''Nīshābūr''', and '''Neyshābūr''' berasal dari bahasa Persia abad pertengahan: ''New-Syabuhr'', berarti "Kota [[Shapur I|Syapur]] yang baru"<ref>Honigmann, E.; Bosworth, C.E.. "Nīs̲h̲āpūr." Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Editor: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Online, 2013. Rujukan. 31 Desember 2013 <http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/nishapur-SIM_5930></ref> adalah sebuah kota di Provinsi Razavi Khorasan, ibu kota dari Sahrestani Nishapur dan bekas ibu kota dari [[Khurasan]], di timur laut Iran, terletak di dataran subur di kaki [[Gunung Binalud]]. Naisabur, bersama dengan [[Marw]], [[Herat]] dan [[Balkh]] adalah salah satu dari empat kota besar dari [[Khurasan Raya]] dan juga merupakan salah satu kota terbesar pada abad pertengahan, sebagai pusat pemerintahan kekhilafahan Islam di timur, tempat tinggal bagi beragam kelompok etnis dan agama, sebagai jalur perdagangan pada [[Jalur Sutera|rute komersial]] dari [[Transoxiana]] dan [[Tiongkok]], Irak dan Mesir. Kota ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 M hingga dihancurkan oleh invasi pasukan Mongol pada tahun 1221 M, juga gempa besar pada abad ke-13 M.
 
Dalam sejarah Islam kala itu termasuk dalam sebutan Maa Wara’a an Nahr, artinya daerah-daerah yang terletak di sekitar Sungai Jihun di Uzbekistan, Asia Tengah. Pada masa Dinasti Samanid, Naisabur menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan selama lebih kurang 150 tahun. Seperti halnya Baghdad pada abad pertengahan, Naisabur, juga [[Bukhara]] (kota kelahiran Imam Bukhari) sebagai salah satu kota ilmu dan pusat peradaban di kawasan [[Asia Tengah]]. Disana bermukim banyak ulama besar. Kaum muslimin menaklukannya pada masa kekhalifahan [[Utsman bin Affan]] dan gubernur [[Abdullah bin amir bin KuraizAmir]] pada {{AH|31}}.<ref>[[Mu'jamul Buldan]] (5/331-333) karya Yaqut al-Hamawi</ref>
 
== Tokoh terkenal ==